ECONOMICS

Ekspor Hortikultura Meningkat, Pemerintah Genjot Budidaya Anggur Lokal 

Hambali 13/01/2022 14:15 WIB

Ekspor hortikultura Indonesia mengalami peningkatan sejak 2019 lalu. Data terakhir menyebut, peningkatannya mencapai 30 persen lebih. 

Ekspor Hortikultura Meningkat, Pemerintah Genjot Budidaya Anggur Lokal 

IDXChannel - Ekspor hortikultura Indonesia mengalami peningkatan sejak 2019 lalu. Data terakhir menyebut, peningkatannya mencapai 30 persen lebih. 

Pemerintah pun kini terus mendorong agar berbagai budidaya tanaman lokal dilakukan secara massif, termasuk mengelola urban farming.

Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto, mengatakan, tahun 2021 penjualan benih-benih hortikultura meningkat hingga 5 kali lipat. Peluang itu harus bisa dimanfaatkan oleh berbagai komunitas tanaman, salah satunya buah anggur yang saat ini masih didominasi produk impor.

"Kenapa kok bisa meningkat? ya karena ternyata imbas dari pandemi Covid-19, banyak yang beralih ke kegiatan hortikultra. Bukan hanya anggur tapi juga komunitas lainnya juga banyak," katanya di Balai Penyuluhan Pertanian, Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel), Kamis (13/01/22).

Dilanjutkannya, budidaya anggur tak hanya di lahan basah tapi bisa juga dilakukan di lahan kering seperti yang dimiliki Kota Tangsel saat ini. Dia pun siap memasilitasi usulan Komunitas Anggur Tangsel untuk ikut serta mendorong pengembangan budidaya anggur tersebut.

"Data statistik kita menyatakan juga demikian, Pak Wali Kota ya jadi jumlah tanaman anggur di Tangsel ini dari tahun 2019, 2020, 2021 meningkat signifikan. Ini jadi peluang setelah pandemi, bahwa urban farming jadi kesempatan buat masyarakat," jelasnya.

"Pemerintah pusat siap (mendorong pengembangan). Memang ada prosedur-prosedur yang tadi saya sampaikan. Yang penting harus ada lahannya dan celar and clean lahan tersebut, dan dipastikan juga proses bisnisnya, jangan sampai kita fasilitasi baru 2 - 3 kali panen terus dibiarkan," sambungnya.

Menurut Prihasto, data statistik yang ada menyebut penyediaan lahan bagi tanaman anggur secara nasional terbilang kecil yakni hanya sekira 200- 300 hektare. Untuk itu, dia juga meminta masyarakat di perkotaan bisa memulainya di lingkungan yang terbatas.

"Secara statistik belum banyak memang (lahannya). Artinya anggur ini jadi suatu peluang bisnis yang luar biasa," ucapnya.

Sementara itu, Wali Kota Benyamin Davnie mendorong agar tiap rumah menanam anggur di halaman rumah. Dia juga telah meminta dinas pertanian memasilitasi pembangunan sektor hortikultura. 

"Anggur ini kan enggak memerlukan lahan luas, karena dia merambat ke atas. Jadi bisa dikembangkan di rumah tangga-rumah tangga. Jadi bukan saja lahan, tapi juga bagaimana bisa memanfaatkan ruang di Tangsel," tuturnya.

Masih kata dia, pengembangan budidaya anggur lokal di Tangsel juga harus dibarengi dengan pemasaran yang mengikuti tren kekinian. Misalnya mengemas buah anggur menjadi salah satu isi parsel.

"Kalau melihat pasar, di mana-mana sekarang ini orang kan kirim parsel antara lain isinya anggur. Kenapa itu nggak bisa dipenuhi oleh komunitas anggur di Tangsel?," tandasnya.

(NDA)

SHARE