Ekspor Indonesia ke China dan AS Meningkat, Nikel dan Kakao Jadi Andalan
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat peningkatan ekspor Indonesia ke China dan Amerika Serikat (AS) pada periode Januari-Februari 2025.
IDXChannel - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat peningkatan ekspor Indonesia ke China dan Amerika Serikat (AS) pada periode Januari-Februari 2025.
Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan beberapa komoditas yang menjadi penyumbang utama kenaikan tersebut.
"Kenaikan ekspor ke China secara kumulatif pada Januari sampai dengan Februari 2025, komoditas yang memberikan sumbangsih terhadap kenaikan ekspor ke China pertama adalah komoditas nikel dan barang daripadanya (HS75), lalu lemak dan minyak hewan nabati (HS15) serta berbagai produk kimia (HS38)," ujar Amalia dalam konferensi pers Rilis BPS, Senin (17/3/2025).
Sementara itu, untuk ekspor ke AS, komoditas yang menjadi penyumbang utama yaitu kakao dan olahannya, mesin dan perlengkapan elektrik, serta pakaian dan aksesoris rajutan.
"Komoditas yang menjadi penyumbang utama kenaikan ekspor ke Amerika Serikat secara kumulatif yaitu selama periode Januari sampai dengan Februari 2025, pertama adalah ekspor kakao dan olahannya (HS18), kedua mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya, serta ketiga ekspor pakaian dan aksesorisnya tapi yang berupa rajutan," kata Amalia.
Berdasarkan data BPS, nilai ekspor nonmigas Indonesia ke China sebesar USD8,86 miliar di Januari-Februari 2025, atau naik 2,87 persen dari USD8,61 miliar di periode sebelumnya.
Komoditas penyumbang ekspor Indonesia ke China yaitu nikel dan barang daripadanya (HS 75) sebesar USD412,72 juta.
Untuk nilai ekspor nonmigas Indonesia ke AS sebesar USD4,68 miliar di periode Januari-Februari 2025, melesat 14,31 persen dari USD4,09 miliar di periode sebelumnya tahun lalu.
Sementara itu, komoditas penyumbang ekspor Indonesia ke AS adalah kakao dan olahannya (HS 18) sebesar USD135,47 juta.
BPS juga mencatat data nilai ekspor Indonesia per Februari 2025 mencapai USD21,98 miliar. Adapun nilai ekspor Februari 2025 ini naik 2,58 persen dibandingkan Februari sebesar USD21,45 miliar.
Secara tahunan, nilai ekspor Februari 2025 mengalami peningkatan 14,05 persen (yoy). Kenaikan ini didorong oleh peningkatan ekspor non migas terutama pada lemak dan hewan nabati, komoditas logam mulia, perhiasan atau permata, dan juga komoditas besi dan baja.
(Febrina Ratna Iskana)