Ekspor Pasir Laut Dibuka Lagi, Walhi: Ini Satu Hal yang Memalukan
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menilai dibukanya kembali keran ekspor pasir laut merupakan sebuah kemunduran yang dilakukan pemerintah Indonesia.
IDXChannel - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menilai dibukanya kembali keran ekspor pasir laut merupakan sebuah kemunduran yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Terutama dalam hal menjaga lingkungan hidup terutama di sektor kelautan.
"Kalau kita sebut itu kemunduran di sumber daya di pesisir Indonesia, karena sudah benar di moratorium untuk dihentikan sementara dan seharusnya hal itu dihentikan permanen," kata Manager Kampanye Pesisir dan Laut Parid Ridwanuddin kepada MNC Portal Indonesia, Jakarta, Jumat (2/6/2023).
Parid mengatakan, dibukanya keran ekspor pasir laut akan berdampak terhadap kerusakan yang lebih terhadap kondisi lingkungan. Apalagi, saat ini sedang terjadi kenaikan suhu 1,1 derajat celcius.
"Artinya kan laut akan semakin memanas. Kemudian terjadinya kenaikan air laut yang menenggelamkan desa pesisir, pulau kecil. Dan itu menjadi satu warning pertimbangan pemerintah untuk tidak mengeluarkan aturan yang berbahaya," katanya.
"Kalaupun mau buat aturan boleh, asalkan yang berorientasi pada pemulihan-pemulihan laut, pemulihan masyarakat," tambahnya.
Parid juga mengkritik Presiden Joko Widodo yang selalu berpidato di hadapan negara-negara lainnya untuk berkomitmen terhadap perubahan iklim. Nyatanya, kata dia, Jokowi malah mengeluarkan kebijakan yang dapat menambah kerusakan pada lingkungan, terutama pulau-pulau kecil yang akan hilang jika ekspor laut dilakukan.
"Jadi menurut saya ini satu hal yang memalukan, kalau ke dunia luar gembar gembor menyelamatkan laut, tapi di dalam negeri dia memproduksi kebijakan yang merusak laut," katanya.
Sebagai informasi, pemerintah resmi kembali membuka ekspor pasir laut. Hal itu tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 26 Tahun 2023 tentang Pengelolaan Hasil Sedimentasi di Laut oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
(YNA)