ECONOMICS

Ekspor Produk Halal Bantu Tingkatkan PDB Nasional hingga USD5,1 Miliar

Suparjo Ramalan 07/10/2022 19:00 WIB

Pemerintah mencatat pertumbuhan ekspor produk halal dan substitusi impor berpotensi mendorong peningkatan PDB nasional hingga USD5,1 miliar.

Pemerintah mencatat pertumbuhan ekspor produk halal dan substitusi impor berpotensi mendorong peningkatan PDB nasional hingga USD5,1 miliar.

IDXChannel - Pemerintah mencatat pertumbuhan ekspor produk halal dan substitusi impor berpotensi mendorong peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) nasional hingga USD5,1 miliar atau setara Rp 77,7 triliun. Angka tersebut berdasarkan catatan Indonesia Halal Markets Report 2021-2022.

Menteri Koperasi dan UKM sekaligus Wakil Ketua Umum I PP Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Teten Masduki mencatat beberapa tahun terakhir Indonesia berhasil mencatatkan kemajuan dan prestasi di berbagai sektor unggulan. 

Salah satunya, kontribusi rantai ekonomi halal terhadap PDB nasional pun terus membaik. Hal tersebut seiring dengan tumbuhnya populasi muslim dan tren gaya hidup halal.

Kapabilitas Indonesia dalam menggarap pasar halal mulai dari sektor makanan, fesyen muslim, hingga keuangan syariah makin mempertegas bahwa Indonesia bisa menjadi pemain utama  industri halal dunia.

"Sektor ekonomi dan keuangan syariah terbukti menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi baru. Berbagai negara, tidak hanya negara berpenduduk muslim, mulai ramai mengembangkannya. Peluang ekonomi syariah ini sangat menjanjikan," ungkap Teten dalam gelaran Indonesia Islamic Economic Forum, Jumat (7/10/2022). 

Teten menyebut visi Indonesia menjadi kiblat ekonomi syariah dunia bukan tanpa dasar. Pada 2020, PDB Indonesia merupakan yang terbesar dibandingkan negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerja sama Islam (OKI). 

Indonesia juga dinilai paling kompetitif dalam menarik investasi asing langsung dibandingkan negara OKI lainnya. "Sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia merupakan pasar besar ekonomi dan keuangan global," katanya. 

Pengembangan ekonomi syariah di Indonesia, lanjut Teten, menunjukan hasil yang pasti. Dia  mencatat dalam 3 tahun terakhir peringkat Indonesia terus membaik, dari peringkat 11 pada 2017-2018 menjadi peringkat 4 pada 2021-2022, dibanding negara-negara lain di dunia. 

"Ikhtiar ini kita lakukan bersama-sama untuk menjadikan ekonomi dan keuangan syariah sebagai arus baru perekonomian nasional. Telah mendapatkan pengakuan internasional dan perhatian pemangku kepentingan domestik," tutur dia. 

(NDA) 

SHARE