ECONOMICS

Elon Musk Apresiasi Kontribusi Indonesia dalam Pengembangan Kendaraan Listrik Dunia

Michelle Natalia 14/11/2022 13:59 WIB

Musk menyebut bahwa kontribusi Indonesia sejauh ini sudah cukup baik, dan bahkan sangat bermanfaat bagi upaya pengembangan teknologi kendaraan di masa depan.

Elon Musk Apresiasi Kontribusi Indonesia dalam Pengembangan Kendaraan Listrik Dunia (foto: MNC Media)

IDXChannel - Chief Executive Officer Tesla, Elon Musk, mengapresiasi Indonesia yang dianggap telah berkontribusi dengan baik terhadap pengembangan kendaraan listrik di level internasional.

Apresiasi tersebut disampaikan Musk saat hadir secara virtual dalam gelaran B20 Summit Day 2, di Nusa Dua, Senin (14/11/2022), yaitu saat mendapatkan pertanyaan dari President Director PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), Anindya Novyan bakrie, tentang apa yang perlu dilakukan Indonesia untuk dapat berkontribusi dalam pengembangan kendaraan listrik di dunia.

"Bagaimana Indonesia harus berkontribusi dalam stabilisasi ekosistem kendaraan listrik ini?" tanya Anindya kepada Musk.

Menjawab pertanyaan itu, Musk pun menyebut bahwa kontribusi Indonesia sejauh ini sudah cukup baik, dan bahkan sangat bermanfaat bagi upaya pengembangan teknologi kendaraan di masa depan.

"Indonesia sudah berkontribusi dengan baik melalui produksi baterai listrik yang dibutuhkan oleh kendaraan listrik. Hal ini sangat bermanfaat bagi (teknologi) kendaraan jangka panjang," jawab Musk.

Menurut Musk, lithium hanya mengambil porsi sedikit dari berat baterai, sementara nikel mengambil porsi yang jauh lebih besar. Tak hanya untuk kendaraan darat, Musk juga menyebut bahwa kontribusi Indonesia ini nantinya juga akan sangat bermanfaat bagi pesawat.

"Kombinasi dari pertambangan berkelanjutan dan energi terbarukan, serta edukasinya, akan membuat kontribusi yang hebat dari Indonesia," ungkap Elon.

Di hadapan Musk dan juga para peserta G20 lainnya, Anindya juga menegaskan ambisi Indonesia untuk menjadi sebuah electro-state, sebagai arah pengembangan baru dari yang semula lebih mengedepankan konsep petro-state sebagai pendekatan di masa lalu.

Tak hanya itu, dengan banyaknya hutan mangrove dan hutan tropis yang dapat diandalkan sebagai penangkap karbon, Indonesia juga bertekad untuk menjadi pusat kekuatan dekarbonisasi dunia, seperti halnya Saudi Arabia dalam industri migas internasional.

"Kita punya banyak hutan mangrove dan hutan tropis untuk menangkap karbon, sekaligus juga bahan baterai listrik serta potensi energi terbarukan lainnya," tegas Anindya. (TSA)

SHARE