ECONOMICS

Entjik S. Djafar Jadi Ketua Umum AFPI Periode 2023 - 2026 

Cahya Puteri Abdi Rabbi 08/10/2023 10:31 WIB

Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) memilih Entjik S. Djafar sebagai ketua umum yang baru.

Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) memilih Entjik S. Djafar sebagai ketua umum yang baru (MNC Media)

IDXChannel - Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) memilih Entjik S. Djafar sebagai Ketua Umum (Ketum) yang baru.

Entjik menjadi Ketum AFPI periode 2023-2026 setelah melewati Musyawarah Nasional (Munas) yang digelar pada Kamis, 5 Oktober 2023 lalu. Dia sebelumnya menjabat sebagai Ketua Bidang Literasi, Edukasi dan Riset AFPI periode 2020 - 2023.

Entjik melanjutkan kepemimpinan Adrian Gunadi yang sebelumnya sudah berjalan selama dua periode. Kepengurusan yang baru ini diharapkan dapat mempercepat digitalisasi sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Tak hanya itu, diharapkan bisa melakukan sejumlah pembenahan untuk membawa industri fintech peer to peer (P2P) semakin maju demi meningkatkan akses pembiayaan ke masyarakat unbanked dan underserved.

"Tentunya tidak mudah menjalankan amanah ini, karena banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan agar industri fintech P2P lending dapat meningkatkan perannya bagi pemulihan ekonomi nasional melalui akses pembiayaan digital," kata Entjik dalam keterangan resminya, Minggu (8/10/2023).

Entjik menambahkan bahwa, AFPI bersama anggota aktif melakukan sosialisasi dan edukasi ke masyarakat untuk meningkatkan pemahaman terhadap akses keuangan digital sesuai dengan peran fintech P2P lending.

Upaya tersebut juga dilakukan agar masyarakat menjadi lebih melek akan keberadaan fintech lending legal berizin Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sehingga terhindar dari jerat pinjaman online (pinjol) ilegal.

Sementara itu, Ketua Umum AFPI 2020-2023 sekaligus Co-Founder & CEO Investree, Adrian Gunadi mengatakan dengan adanya kepengurusan baru ini diharapkan dapat memberikan semangat baru bagi AFPI untuk melanjutkan komitmennya dalam mewujudkan inklusi keuangan, khususnya bagi pelaku UMKM lewat inovasi digital di sektor jasa keuangan yang dihadirkan oleh fintech P2P lending.

"Kita harus menjunjung tinggi misi AFPI di awal, yaitu memberi akses pembiayaan yang cepat dan mudah, terutama untuk memenuhi kebutuhan di sektor produktif, sehingga terciptalah pertumbuhan ekonomi yang inklusif," kata Adrian.

Dia meyakini, dengan upaya percepatan pemanfaatan teknologi digital, UMKM tidak hanya dapat bertahan melewati masa-masa sulit tersebut, tetapi juga bangkit dan bergerak maju. Akses pembiayaan yang luas dan berkelanjutan kepada UMKM akan menjadi salah satu kunci pembangunan dalam era digitalisasi. 

"Dalam hal ini, industri fintech P2P lending memiliki potensi untuk mengambil peran dalam proses pemulihan ekonomi,” lanjut Adrian.

Lebih lanjut, Munas AFPI juga merombak susunan Dewan Pengawas yang semula tiga orang menjadi lima orang, sekaligus merumuskan sejumlah hal terkait struktur keorganisasian seperti revisi Anggaran Dasar dan mengesahkan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) serta rencana strategis AFPI dalam beberapa periode ke depan.

Adapun, susunan Dewan Pengawas yang baru terdiri dari Ivan Nikolas Tambunan Komisaris Utama & Co-Founder Akseleran, Bernardino M. Vega Direktur Utama AdaKami, Chris Antonius Komisaris Utama & Co-Founder TokoModal, Rico Rustombi Presiden Komisaris & Founder Lumbung Dana, dan Andi Taufan Garuda Putra Founder & CEO Amartha.

(NIY)

SHARE