ECONOMICS

Epidemiolog UI Minta Pembatasan Kegiatan Ekonomi Dicabut, Ini Alasannya

Carlos Roy Fajarta Barus 16/05/2022 09:23 WIB

Epidemiolog Universitas Indonesia, Pandu Riono, meminta pemerintah agar tidak lagi melakukan pembatasan kegiatan ekonomi masyarakat.

Epidemiolog UI Minta Pembatasan Kegiatan Ekonomi Dicabut, Ini Alasannya. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Epidemiolog Universitas Indonesia, Pandu Riono, meminta pemerintah agar tidak lagi melakukan pembatasan kegiatan ekonomi masyarakat, salah satunya dengan mencabut kebijakan PPKM Berlevel.

Sebagai gantinya, Pandu Riono meminta pemerintah untuk meningkatkan cakupan vaksinasi Covid-19 maupun memastikan masyarakat untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan seperti menggunakan masker saat berkegiatan di luar rumah.

Hal tersebut disampaikan Pandu dalam rilis survei Indikator dengan tema 'Drama Minyak Goreng dan Kepuasan Publik Terhadap Kinerja Presiden' yang dipublikasikan pada Minggu (15/5/2022).

"Jangan terfokus pada pembatasan kegiatan masyarakat PPKM tidak relevan lagi. Jadi kalau masyarakat sangat setuju dari hasil survei PPKM dilonggarkan itu sesuai dengan yang diinginkan masyarakat itu ada basisnya," ujar Pandu Riono.

Ia mengungkapkan dari data mudik terakhir pergerakan masyarakat sangat tinggi khususnya di April dan Mei 2022.

"Apakah akan ada peningkatan kasus? Ternyata sampai sekarang tidak terjadi pelonjakan kasus. Kenapa tidak terjadi? Karena pemerintah melaksanakan vaksinasi Covid-19 dan fokus pada kelompok paling rentan maka dapat meminimalisir dampak seperti kematian dan angka kasus Covid-19," jelas Pandu Riono.

Dikatakannya pasien Covid-19 yang sekarang di RSDC Wisma Atlet Kemayoran Jakarta itu hanya 4 orang yang dirawat. Dia mengungkapkan kematian se-Indonesia hanya 5 orang. Di DKI Jakarta kata dia kasus jauh lebih rendah lagi.

"Positivity rate nya di bawah 1 artinya tidak akan ada lonjakan berarti di minggu-minggu ke depan. Masyarakat sebagian besar tidak termakan gerakan anti vaksin, saat pemerintah mendorong Booster sebagai kewajiban perjalanan mudik sebagai kebijakan yang sangat tepat," terang Pandu Riono.

Kebijakan vaksin booster sebagai salah satu syarat perjalanan kata dia bisa dilakukan dengan baik oleh pemerintah dan tidak ada yang melawan. Kata dia, Indonesia itu ternyata negara yang bisa mengendalikan pandemi Covid-19 dengan cara-cara yang sudah di tentukan pemerintah.

"Survei Kementerian Kesehatan RI Desember 2021, hanya di 21 Kabupaten Kota di Jawa dan Bali artinya 99,2 persen penduduk sudah memiliki kekebalan atau anti bodi. Sebagian besar penduduk Jawa dan Bali memiliki kekebalan tubuh yang bisa diandalkan," jelasnya.

Dosis kedua dan Dosis ketiga Covid-19 kata Pandu Riono mengalami peningkatan cukup tinggi. Sehingga mereka yang mudik itu akan aman. Pemerintah kata Pandu bisa meneruskan pelonggaran itu.

"Saya mendorong pemerintah agar PPKM tidak menjadi kebijakan. Tapi penerapan penggunaan masker dan vaksinasi Covid-19 tetap dipertahankan. Penduduk silakan bergerak melakukan kegiatan ekonomi, tapi harus tetap masker dan booster. Masyarakat sudah bisa lebih lega dalam melakukan kegiatan aktifitas dan ekonomi," jelas Pandu Riono.

Ia berharap agar pada bulan Agustus 2022 ini Indonesia bisa benar-benar bebas dari Covid-19. Simbolisme bebas dari Covid-19 bisa dicanangkan oleh pemerintah di hari proklamasi.

"Temuan survei Indikator Politik ini luar biasa mendekati kenyataan di saat pandemi Covid-19 ini. Masyarakat yang terpenting patuh pada protokol kesehatan dan sudah di vaksin. Tidak perlu dibatasi ekonomi apabila pemerintah tidak mampu memberikan kompensasi sepadan," pungkas dia. (TYO)

SHARE