ECONOMICS

Erick Targetkan Dalam 10 Tahun Hanya 30 BUMN yang Beroperasi

Suparjo Ramalan 20/02/2022 18:47 WIB

Menteri BUMN Erick Thohir terus berupaya melakukan sejumlah badan usaha milik negara (BUMN).

Erick Targetkan Dalam 10 Tahun Hanya 30 BUMN yang Beroperasi. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Menteri BUMN Erick Thohir terus berupaya melakukan sejumlah badan usaha milik negara (BUMN). Saat ini, dia telah menghentikan operasional empat perusahaan pelat merah sehingga tersisa 37 perseroan saja.

Langkah perampingan itu ditargetkan terealisasi dalam dua tahun mendatang, atau hingga 2024. Erick mencatat, jumlah BUMN akan semakin mengecil, tetapi semakin besar food print-nya. 

"Saya mungkin 2 tahun ke depan masih bisa (pembubaran) dari 41 perusahaan BUMN menjadi 37 perusahaan BUMN," ujar Erick melalui video pendek yang diunggah akun instagramnya, dikutip Minggu (20/2/2022).

Tak sampai di situ, Erick berharap setelah periodesasi dirinya menahkodai Kementerian BUMN, pengurangan perusahaan negara terus dilakukan hingga menyisakan 30 perseroan saja. Upaya itu bisa dilakukan oleh Menteri BUMN setelahnya. 

Untuk merealisasikan harapan tersebut, Erick pun tengah membidik peta jalan atau roadmap ihwal transformasi BUMN untuk 10 tahun mendatang. Menurutnya, peta jalan itu bisa menjadi acuan bagi Menteri dan Direksi BUMN yang baru. 

"Setelah menjadi 41 BUMN, kembali jabatan Menteri ada batasannya, makanya kita roadmap 10 tahun, di mana Menteri BUMN yang berikutnya kita minta untuk menyelesaikan program yang dari 41 perusahaan BUMN menjadi 30 perusahaan BUMN," ungkap dia.

Erick memastikan, penutupan tidak berdampak pada pengurangan karyawan BUMN. Kepastian itu didasarkan pada keyakinan bila efisiensi jumlah anak dan cucu BUMN akan membuat bisnis perusahaan berkembang lebih baik.

Erick pun sudah mengantongi nama-nama BUMN yang akan dilikuidasi. Tercatat, ada 8 perusahaan yang secara resmi disampaikan Kementerian BUMN kepada wartawan. Mereka adalah PT PLN Batubara, PT Industri Gelas (Persero) atau Iglas, PT Merpati Nusantara Airlines (Persero).

Lalu, PT Kertas Leces (Persero), PT Istaka Karya (Persero), PT Kertas Kraft Aceh (Persero), PT Industri Sandang Nusantara (Persero), PT Pembiayaan Armada Niaga Nasional (Persero). 

Sejak 2008 lalu, Kementerian BUMN telah menutup 70 perusahaan. Mereka terdiri atas anak, cucu, dan cicit sejumlah perseroan. BUMN itu meliputi anak usaha PT Pertamina (Persero), PT PLN (Persero), hingga PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (TYO)

SHARE