Erick Thohir: 1,9 Juta Vaksin Gotong Royong Telah Didistribusikan
Total vaksin gotong royong yang akan digunakan mencapai 5,5 juta.
IDXChannel - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mencatat, sebanyak 1,9 juta vaksin gotong royong sudah didistribusikan kepada masyarakat atau dunia usaha. Adapun jenis vaksin gotong royong ini menggunakan merek Sinophram.
"Alhamduilah lancar ini pakai merek sinopharm, jadi kita tidak pakai merek-merek yang program vaksin pemerintah atau covax/gavi atau yang di luar 500 ribu sumbangan," kata Menteri Erick usai Ratas dengan Presiden di Jakarta, Senin (26/7/2021).
Berdasarkan catatannya, vaksin gotong royong sendiri mencapai sebanyak 5,5 juta, di mana dalam proses menunggu rilis BPOM mencapai 2,6 juta. Sedangkan vaksin yang sudah rilis 2,9 juta, dan sudah didisribusikan sebanyak 1,9 juta.
Selain vaksin, ia memastikan kebutuhan obat-obatan untuk Covid-19 yang dikelola apotek BUMN terpenuhi dengan baik. Bahkan dirinya juga menjamin tidak bakal terjadi penimbunan.
"Jadi secara produksi akan terus kita tingkatkan, bagaimana kita jaga di lapangan kita perketat sehingga tidak ada penimbunan jadi saat beli kita kuotakan dan sesuai resep dokter," katanya.
Erick tak ingin nantinya ada sebagian oknum yang bisa membeli obat-obatan dalam jumlah banyak. Oleh karena itu, dia meminta agar apotek berperan, dengan memberikan obat sesuai dengan kebutuhan rumah sakit atau Kementerian Kesehatan.
"Karena kita takut ada loop hole tentu kita tidak menyalahkan siapa-sapa misalnya tiba-tiba ada 1 orang bisa beli dalam jumlah besar, itu kita jaga," jelasnya.
Sementara itu, total produksi obat-obatan sampai dengan September 2021 akan mencapai puluhan juta. Misalnya total produksi untuk azithromycin diperkirakan akan mencapai 12 juta hampir 13 juta, zinc 15 juta, paracetamol 30 juta, vitamin C 77 juta, ambroxol 26 juta, vitamin D3 20 juta, oseltamivir 32 juta dan favipiravir 83 juta.
"Kita sekarang secara produksi in line, bahan baku juga terkontrol tapi ini yang saya sampaikan angka-angka yang diproduksi bumn, di luar swasta," pungkasnya. (TIA)