ECONOMICS

Erick Thohir Ajak Akademisi dan Profesional RI di Inggris Perkuat Pondasi Indonesia

Suparjo Ramalan 03/10/2022 10:33 WIB

Erick optimistis pemikiran, pengetahuan, dan keahlian anak-anak bangsa itu akan berperan di masa depan. 

Erick Thohir Ajak Akademisi dan Profesional RI di Inggris Perkuat Pondasi Indonesia. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir percaya kemampuan para akademisi dan profesional yang menimba ilmu di luar negeri akan membawa Indonesia maju pada 2045. 

Dengan keahlian dan kompetensi yang dimiliki, Erick optimistis pemikiran, pengetahuan, dan keahlian anak-anak bangsa itu akan berperan di masa depan. 

Diskusi yang berlangsung di Yangtse Theatre, London School of Economics and Political Science (LSE), juga membahas sejumlah isu penting terkini di tanah air terutama kinerja BUMN dan perkembangan ekonomi secara umum. 

"Dengan masalah yang kian kompleks, tantangan ekonomi post Covid-19, dan geopolitik, Indonesia yang memiliki pertumbuhan ekonomi relatif stabil ketimbang negara-negara lain, tak bisa berpuas diri. Tetap dibutuhkan sumbangan ide, terobosan, dan pemikiran inovasi agar kita bisa bertahan," ujar Erick Thohir pada diskusi yang dihelat oleh Doctrine UK (Doctoral Epistemic of Indonesia in the UK) di London, Inggris, dikutip Senin (3/10/2022). 

Erick mengatakan dia melakukan sejumlah transformasi agar perusahaan milik negara bisa makin bertumbuh sehat dan memberi keuntungan buat negara dan rakyat.

Yang paling penting, kata Erick, BUMN harus memberikan keseimbangan atas pertumbuhan ekonomi dan melakukan sejumlah intervensi agar pasar lebih stabil. 

Menjawab pertanyaan peserta diskusi ihwal kebijakan Erick akan berat ke sisi negara atau pro pasar, mantan Presiden Inter Milan itu menjawab bahwa banyak pilihan yang bisa diambil tapi tak selalu dikotomis pasar versus negara.

“Pilihan kebijakan ekonomi itu beragam, mau market-led atau state-led, pilihan tergantung konteks lokal dan strategi nasional kita,” ujar dua. 

Dia mencontohkan di dunia ada negara maju seperti Amerika dan di Eropa yang mengambil kebijakan sangat pro pasar, tapi ketika krisis mereka juga kepayahan. Di sisi lain, ada yang dikendalikan negara, seperti China dan Vietnam, dalam beberapa hal negara itu bisa bertahan dari krisis.

Karena itu, lanjut Erick, dalam menata BUMN dia mengacu pada pelajaran dari negara-negara Skandinavia yang menyeimbangkan pasar dan negara. (NIA)

SHARE