ECONOMICS

Erick Thohir Ajak Investor Korsel Kerja Sama di Sektor Kesehatan dan Telekomunikasi

Suparjo Ramalan 29/07/2022 12:32 WIB

Menteri BUMN Erick Thohir berharap Korsel berinvestasi di sektor kesehatan dan telekomunikasi Indonesia.

Erick Thohir Ajak Investor Korsel Kerja Sama di Sektor Kesehatan dan Telekomunikasi. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Indonesia tengah menjajaki kerja sama dengan investor asal Korea Selatan (Korsel). Pemerintah membuka peluang agar Korsel berinvestasi di sektor kesehatan dan telekomunikasi

Terlebih lagi, pemerintah tengah membangun kawasan ekonomi khusus (KEK) kesehatan di Sanur, Bali, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut Indonesia serius membangun KEK tersebut dengan dukungan penuh dari BUMN sektor rumah sakit dan farmasi.

"KEK Sanur bakal menjadi pusat wisata kesehatan dan kebugaran dengan fasilitas berstandar internasional," ungkap Erick, dikutip Jumat (29/7/2022). 

Di sektor telekomunikasi, lanjut Erick, pemerintah akan berupaya agar PT Telkom Indonesia Tbk, bisa menggandeng investor Korea Selatan. Dia pun optimis BUMN telekomunikasi bisa mendapat partner strategis. 

Telkom saat ini sedang fokus dalam pengembangan infrastruktur digital. Sementara PT Telkomsel Indonesia Tbk, fokus sebagai agregator untuk konten kreatif. Erick meyakini Korsel juga memiliki minat yang sama terkait prospek ekonomi digital tersebut. 

Sebelumnya, PT Krakatau Steel Tbk dan Pohang Iron and Steel Company (Posco) telah menyepakati tambahan investasi senilai USD3,5 miliar atau setara Rp52 triliun. 

Erick menilai rencana investasi Posco akan semakin memperkuat visi BUMN baja tersebut. Di mana nilai investasi itu akan terwujud dalam bentuk peningkatan kapasitas produksi baja otomotif untuk industri kendaraan listrik hingga proyek Ibu Kota Nusantara (IKN). 

Selain itu Erick meyakini kerja sama ini juga kian memperkokoh ekosistem baja nasional yang terintegrasi. Berdasarkan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) Indonesia harus mengurangi impor bahan baku.

"Hari ini penandatanganan MoU kerja sama strategis antara Krakatau Steel dan Posco  di bidang industri baja, disaksikan Pak Presiden. Tentu MoU menjadi satu langkah nyata BUMN dalam mendukung penguatan ekosistem industri baja dan otomotif di Indonesia," ujar Erick

Erick mencatat Posco melihat keberhasilan transformasi Krakatau Steel yang sukses membalikkan kondisi perusahaan dari rugi menjadi untung, dari perusahaan konvensional menjadi modern, dan bahkan mampu menekan impor. Bahkan perusahaan asal Korea Selatan itu, mengapresiasi langkah transformasi Krakatau Steel melalui restrukturisasi utang, perbaikan arus kas, efisiensi, dan proses bisnis yang baik.  

"Bayangkan bertahun-tahun, delapan tahun rugi terus, tapi tahun lalu Krakatau Steel sudah bisa untung Rp 800 miliar," ungkapnya.

Bagi Erick peningkatan kerja sama investasi tak sekadar memperkuat daya saing BUMN, melainkan juga mampu menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi. Sebagai sepertiga kekuatan ekonomi Indonesia, Erick ingin BUMN menjadi garda terdepan dalam  peningkatan ekonomi dan pembukaan lapangan kerja bagi masyarakat. 

"Tentu tidak akan ada artinya jika sumber daya alam dan market kita yang besar tapi tidak berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan pembukaan lapangan kerja. Ini yang menjadi komitmen bersama antara Krakatau Steel dan Posco," katanya.

(FRI)

SHARE