Erick Thohir Bakal Pecat Karyawan BUMN yang Terlibat Joki Rekrutmen Bersama
Menteri BUMN, Erick Thohir, bakal bersikap tegas terhadap kecurangan Rekrutmen Bersama. Dia bahkan siap memecat karyawan yang memberikan jasa joki.
IDXChannel – Menteri BUMN, Erick Thohir, bakal bersikap tegas terhadap kecurangan Rekrutmen Bersama. Dia bahkan siap memecat karyawan yang memberikan jasa joki.
Otoritas mencatat persentase kecurangan yang dilakukan peserta dalam program tersebut mencapai 0,4 persen. Deputi Bidang Sumber Daya Manusia, Teknologi, dan Informasi Kementerian BUMN, Tedi Bharata, mengatakan pihaknya tidak menolerir semua bentuk kecurangan dalam proses Rekrutmen Bersama BUMN, baik terhadap peserta maupun nternal perusahaan pelat merah.
Bahkan, otoritas akan menindak tegas peserta dengan cara menggugurkan hingga memasukan ke dalam daftar hitam (blacklist). Untuk karyawan BUMN yang terlibat akan dipecat dan dilaporan kepada pihak berwenang untuk diproses berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku.
"Apabila terindikasi ada karyawan BUMN yang terlibat, maka kami tidak segan-segan untuk menindak bahkan memecat," ungkap Tedi, Selasa (17/1/2023).
Saat ini Kementerian BUMN dan Forum Human Capital Indonesia (FHCI) secara intens melakukan penelusuran dan penyelidikan terkait indikasi kecurangan para oknum. Dia memastikan bahwa proses Rekrutmen Bersama BUMN dilakukan secara transparan dan profesional.
“Pokoknya tidak ada toleransi bagi praktik kecurangan, kami di Kementerian BUMN sangat menjunjung tinggi integritas sesuai dengan core values AKHLAK," katanya.
Senada Ketua Umum Forum Human Capital Indonesia, Alexandra Askandar menekankan bahwa FHCI terus melakukan pengawalan dalam proses Rekrutmen Bersama BUMN agar tetap transparan, andal dan profesional.
Dia yakin sistem Rekrutmen Bersama BUMN tidak mengalami gangguan bauk aspek security ataupun pihak-pihak yang dapat melakukan peretasan ke dalam sistem.
"Kami akan berusaha melakukan pengawalan terbaik, karena bagi kami RBB ini bukan hanya rekrutmen belaka, melainkan proses untuk mencetak para pemimpin masa depan," tegasnya.
(FRI)