Erick Thohir Dorong ID FOOD Genjot Industrialisasi Pangan
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta Holding BUMN Pangan atau ID FOOD menggenjot industrialisasi pangan di Tanah Air.
IDXChannel - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta Holding BUMN Pangan atau ID FOOD menggenjot industrialisasi pangan di Tanah Air.
Pasalnya, sektor bisnis ini memberi kontribusi besar terhadap Gross Domestic Product (GDP) atau Produk Domestik Bruto (PDB).
Untuk dapat merealisasikan target tersebut, Erick Thohir dan Dewan Direksi ID FOOD telah membahas langkah strategi yang harus dilakukan kedepannya. Diskusi ini dilakukan di Kementerian BUMN, Kamis (18/1/2024) kemarin.
"Siang ini saya rapat bersama ID FOOD untuk membahas strategi industrialisasi pangan," ungkap Erick melalui akun Instagramnya, dikutip Jumat (19/1/2024).
Sebagai perseroan negara yang fokus pada bisnis pangan, lanjut Erick, ID FOOD harus mampu memetakan (mapping) posisinya, sejalan dengan ambisi pemerintah mengembangkan industrialisasi pangan di dalam negeri.
"Artinya apa? Ini tolong di mapping posisi ID FOOD mau di mana?," papar dia.
Menurutnya, industrialisasi pangan di Indonesia harus direalisasikan. Lantaran menjadi instrumen pertumbuhan makro ekonomi nasional. Selain itu, sebagai jawaban atas kebutuhan pangan masyarakat.
"Insya Allah dengan fokus kepada keunggulan yang kita miliki, bisa memberikan kontribusi lebih besar kepada pertumbuhan (ekonomi) dan kesejahteraan masyarakat," ucapnya.
Setelah merumuskan peta jalan pengembangan ekonomi digital dan pariwisata nasional, Erick menyebut bidang pangan menjadi fokus utama pemerintah saat ini. Karena itu, perusahaan pelat merah dituntut ikut ambil peran.
"Ada juga ekonomi digital, tourism dan industri kreatif. Nah sekarang ini kan kita masuk ke ID FOOD, sebenarnya kita harus dorong lagi industrialisasi pangan. Dari pertumbuhan penduduk yang sampai 315 juta nanti, lalu GDP kita naik di tahun 2028, lalu artinya middle income-nya naik, kebutuhan gizi manusia Indonesia akan lebih naik," jelas dia.
Adapun, target atas program pemerintah dan rencana aksi korporasi BUMN pada dasarnya untuk merealisasikan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diperkirakan menyentuh level 6-7 persen di masa mendatang.
"Indonesia berpotensi meraih pertumbuhan 6-7 persen (pertumbuhan ekonomi). Selain potensi dari program hilirisasi, Indonesia juga punya potensi besar di bidang pangan. Pertumbuhan ekonomi kita itu 5 persen di bawah kepemimpinan Presiden Pak Jokowi. Potensinya bisa 6 sampai 7 persen dengan beliau sudah melakukan hilirisasi sumber daya alam," beber Erick.
(SLF)