ECONOMICS

Erick Thohir: Dunia Melihat Ekonomi RI Positif

Suparjo Ramalan 03/11/2021 13:42 WIB

Dalam pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Italia dan COP26, Glasgow, Skotlandia, banyak negara menilai prospek perekonomian Indonesia positif.

Erick Thohir: Dunia Melihat Ekonomi RI Positif (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Dalam pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Italia dan COP26, Glasgow, Skotlandia, banyak negara menilai prospek perekonomian Indonesia positif.

Hal tersebut seperti diungkapkan, Menteri BUMN Erick Thohir. ia menilai kepercayaan dunia internasional terhadap proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat positif. Sebab itu, perusahaan pelat merah harus merespon dengan penuh tanggung jawab.

Rencana sejumlab negara berinvestasi untuk mengembangkan sekaligus mengakselerasi green economy atau ekonomi hijau di Indonesia akan menjadi tantangan bagi BUMN.

Penekanan itu disampaikan Erick seusai menghadiri  pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Perdana Menteri (PM) Inggris, Boris Johnson, di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pemimpin Dunia COP26, Glasgow, Skotlandia, Senin kemarin.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi dan PM Johnson sepakat meningkatkan kerja sama antar kedua negara, terutama di bidang ekonomi hijau. Bila Presiden menekankan pada investasi hijau dan teknologi sebagai kunci transisi ekonomi hijau, maka PM Johnson menyampaikan ketertarikan Inggris untuk melakukan investasi berupa kredit ekspor yang dapat digunakan untuk transisi ekonomi hijau.

"Itu peluang yang harus ditangkap sehingga transformasi yang dijalankan BUMN harus menjunjung prinsip transformasi energi bersih sekaligus mengakselerasi ekonomi hijau," ujar Erick, Rabu (3/11/2021).

Dia berharap BUMN di sektor energi, seperti PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero), dan industri minerba bisa merespon dan menjalankan transformasi energi bersih dan mengurangi emisi karbon.

"Karena bagaimanapun juga ini tanggung jawab bersama demi keberlanjutan lingkungan hidup kita," ungkapnya.

Menurutnya, usaha transformasi BUMN dengan melakukan berbagai program dan inovasi model bisnis dibarengi oleh tanggung jawab mengurangi emisi dan ekonomi yang rendah karbon.

"Karena jika sektor usaha BUMN sejak dini sudah memulai program dekarbonisasi pada lini bisnisnya, maka beberapa tahun ke depan justru akan membawa manfaat ekonomi yang lebih besar. Selain menciptakan peluang industri baru dan lapangan kerja yang lebih besar, harga energi Indonesia akan lebih terjangkau," kata dia.

Transformasi yang mengusung ekonomi hijau, lanjut Erick, akan memberikan manfaat sosial dan ekonomi yang dapat dirasakan seluruh masyarakat. Misalnya, udara yang lebih bersih dan berkurangnya ancaman bencana hidrometeorologi akibat terjadinya perubahan iklim. (RAMA)

SHARE