Erick Thohir Janji Kasus Jiwasraya Rampung di 2024
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan perkara PT Jiwasraya (Persero) rampung pada 2024.
IDXChannel - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan perkara PT Jiwasraya (Persero) rampung pada 2024. Pihaknya pun terus mendorong proses penyelesaiannya.
Dia mencatat, total aset Jiwasraya yang disita Kejaksaan Agung (Kejagung) dan sudah diserahkan ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencapai Rp3,2 triliun.
“Kita baru selesai 2024, ketika ada pencairan dari Kemenkeu untuk aset yang sudah disita oleh Kejaksaan senilai Rp3,2 triliun,” ujar Erick, Jumat (1/9/2023).
Dia mengaku pihaknya membutuhkan waktu panjang untuk merampungkan seluruh perkara BUMN di sektor asuransi tersebut, imbas dari mega korupsi di internal perusahaan.
Bahkan, Erick menyebutkan, tidak akan melarikan diri lantaran persoalan Jiwasraya yang berkepanjangan. Sebaliknya, dia berkomitmen mengawal kasus itu hingga selesai.
“Ini kan memang perlu waktu. Jadi saya tidak melarikan diri, tetapi proses ini masih perlu waktu 2-3 tahun,” katanya.
Tak hanya itu, Kementerian BUMN menargetkan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk Jiwasraya cair akhir tahun ini. Adapun total PMN yang akan diterima perseroan sebesar Rp3 triliun.
Dana tersebut akan digunakan untuk mengalihkan eks pemegang polis Jiwasraya ke IFG Life.
Kementerian BUMN memang terkendala anggaran ketika menyelesaikan pemindahan aset eks pemegang polis BUMN di bidang asuransi itu ke IFG Life. Sehingga suntikan PMN dipandang perlu.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo alias Tiko menjelaskan, pendapatan dari aset sitaan yang seharusnya digunakan untuk merampungkan pemindahan aset eks pemegang polis kini mengalami hambatan. Akibatnya, proses tersebut akan kembali membebankan keuangan negara.
Aset pemegang polis yang belum dipindahkan ke IFG Life mencapai Rp7,5 triliun. Jumlah tersebut merupakan sisa dari restrukturisasi pemegang polis yang dilakukan sejak 2021 lalu.
Untuk menutupi jumlah aset eks pemegang polis, Kementerian BUMN mengusulkan agar cadangan investasi dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) senilai Rp5 triliun, sebagiannya dialokasikan menjadi PMN.
(YNA)