ECONOMICS

Erick Thohir Khawatir BUMN 'Terlantar' di 2024

Suparjo Ramalan 26/12/2022 11:46 WIB

Erick khawatir transformasi perusahaan berhenti usai pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Erick Thohir Khawatir BUMN 'Terlantar' di 2024. (Fot: MNC Media)

IDXChannel - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkap ada empat agenda besar yang akan tetap direalisasikan kedepan.

Keempat agenda besarnya adalah membuat blueprint atau cetak biru transformasi BUMN dari 2024 - 2034, pembuatan omnibus law versi BUMN, di mana 45 Permen akan diciutkan menjadi 3 Permen saja.

Kemudian konsolidasi dana pensiun BUMN, hingga memasukan nama-nama pemimpin perusahaan plat merah ke dalam daftar hitam atau blacklist.

Nama Direksi BUMN ini terkait dengan pelanggaran atau praktik korupsi di internal perusahaan. Erick pun menggandeng Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk melakukan audit terhadap BUMN yang dituju. 

"Saya dorong blacklist, core value Akhlak benar - benar harus dijaga, yang sudah terindikasi korupsi akan di-blacklist, di audit oleh BPKP, yang bisa mencabut hanya Presiden. Bukan saya (Menteri BUMN) yang mencabut karena nanti terkesan politis," ujar Erick, dikutip Senin (26/12/2022). 

Terkait cetak biru transformasi BUMN 2024 - 2034, Erick khawatir transformasi perusahaan berhenti usai pemilihan umum (Pemilu) 2024. Kekhawatiran ini lantaran banyak BUMN yang masih merugi.

Dia berharap, kepemimpinan di Kementerian BUMN selanjutnya tetap meneruskan program transformasi BUMN yang telah dicanangkan hingga 2034 mendatang.

Erick juga menekankan perlunya dua hal dalam menjalankan BUMN dengan core value akhlak. Pertama, adanya kepemimpinan yang kuat. Kedua, adanya sistem atau SOP.

"Tidak mungkin kepemimpinan tanpa sistem atau SOP,  akan menjadi absolut korupsi. Begitu juga jika ada sistem tetapi tidak ada kepemimpinan, maka bisnis tidak akan jalan juga, textbook, cuma jago buat makalah," katanya. 

Kemudian mengenai, pemangkasan jumlah Permen, Erick memastikan hingga akhir 2022 penyederhanaan regulasi tersebut sudah dirampungkan.

Sementara itu, sejumlah perusahaan pelat merah ramai-ramai menggodok pengelolaan aset investasi dana pensiun BUMN. Langkah tersebut sesuai dengan arahan Erick Thohir terkait dengan integrasi dapen perusahaan pelat merah. 

Indonesia Financial Group (IFG) yang ditunjuk sebagai Ketua PMO Tim Percepatan Integrasi Pengelolaan Dana Pensiun BUMN pun melakukan penandatangan nota kesepahaman (MoU) dengan delapan perseroan pendiri dapen BUMN. 

Kedelapan BUMN yang dimaksud adalah PT Angkasa Pura I (Persero), PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), PT Asuransi Kerugian Jasa Raharja (Jasa Raharja), PT Nindya Karya (Persero), Perum Jasa Tirta II, Perum Peruri, PT Taspen (Persero) dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. 

(SLF)

SHARE