ECONOMICS

Erick Thohir: Mutasi Covid Seperti Film Transformers

Suparjo Ramalan 17/03/2022 20:24 WIB

Menteri BUMN Thohir menyebut mutasi covid-19 seperti film transformers. Pasalnya, virus ini terus berubah-ubah.

Erick Thohir: Mutasi Covid Seperti Film Transformers (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut mutasi covid-19 seperti film transformers. Pasalnya, virus ini terus berubah-ubah dari varian delta, Omicron dan yang terbaru deltacron.

"Tetapi, yang perlu dipikirkan apakah pandemi ini tidak ada lagi? Kemarin saya bertemu dengan perwakilan dari Singapura bahwa mereka masih melihat, takutnya masih ada lagi. Yang judulnya dulu muda Delta, sekarang pake cron-cron, kayak film Transformer, yang kemarin Omicron, sekarang apalah istilahnya," ungkap Erick bergurau, Jumat (18/3/2022). 

Erick mencatat Indonesia masih mengalami krisis kesehatan akibat penyebaran virus yang berawal dari China tersebut. Namun, dia memastikan infrastruktur kesehatan di dalam negeri terus dibenahi pemerintah untuk mengantisipasi gejolak kesehatan saat ini dan masa akan datang. 

"Tapi inilah yang harus kita hadapi sama-sama, tapi bukan berarti kita menyerah dalam keadaan. Sama juga, kalau kita lihat Covid ini mengguncang yang namanya kesehatan kita," ungkap dia. 

Di lain sisi, Erick melihat pandemi mendorong banyak perubahan. Salah satunya di sektor teknologi. Dia mencatat, kondisi ini membuat pihak mentransformasikan sistem digitalisasinya, termasuk di internal perusahaan pelat merah.

Implikasinya, digitalisasi pun mempengaruhi dunia usaha dan sektor lapangan kerja di dalam negeri. Erick mencatat, digital akan tumbuh luar biasa kedepannya. 

Bahkan, market digital di Indonesia tercatat sangat potensial. Dua pun memastikan pemerintah terus mengkonsolidasikan diri untuk menguatkan ekosistem digital di Indonesia. 

"Konsolidasi dengan berbagai Kementerian, kita harus punya roadmap kita sendiri, roadmap Indonesia, bukan roadmap China, bukan roadmap AS. Tapi roadmap Indonesia, ini penting. Jangan sampai akhirnya pertumbuhan ekonomi digital kita tidak mengisis, yang kerja bukan kita, pengusahanya bukan kita," tutup Erick. (RAMA)

SHARE