ECONOMICS

Erick Thohir Patok Investasi Asing Dalam Gasifikasi Batu Bara Capai Rp30,1 T

Suparjo Ramalan 06/08/2021 21:06 WIB

Kementerian BUMN mematok nilai investasi asing saham proyek gasifikasi batu bara (coal to DME) sebesar Rp 30,1 triliun.

Erick Thohir Patok Investasi Asing Dalam Gasifikasi Batubara Capai Rp30,1 T (Dok.MNC Media)

IDXChannel - Kementerian BUMN mematok nilai investasi asing saham proyek gasifikasi batu bara (coal to DME) sebesar 2,1 miliar dolar Amerika Serikat atau setara Rp 30,1 triliun. Nilai tersebut berasal dari sejumlah perusahaan global. 

Saat ini Indonesia dan AS sudah melakukan kesepakatan Processing Service Agreement. Langkah itu ditandai dengan penandatanganan kesepakatan antara PT Pertamina (Persero), PT Bukit Asam Tbk., dengan Air Products & Chemical Inc. (Air Products) dalam proyek strategis nasional (PSN) tersebut. 

Menteri BUMN, Erick Thohir menyebut, proyek batubara sebesar 2,1 miliar dolar (AS) tersebut mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 10.000 orang. 

"BUMN juga menarik investasi asing dari perusahaan global senilai 2,1 miliar (dolar AS) untuk proyek gasifikasi batu bara yang nantinya akan menyerap 10.000 tenaga kerja seperti yang sudah saya sampaikan sebelumnya," ujar Erick dalam gelaran sinergi menjaga momentum dan optimisme pemulihan ekonomi, Jumat (6/8/2021). 

Erick meyakini, gasifikasi batu bara memiliki nilai tambah langsung bagi makro ekonomi Indonesia, menghemat neraca perdagangan, mengurangi ketergantungan terhadap impor LPG, hingga menghemat cadangan devisa.

Untuk penghematan cadangan devisa diperkirakan mencapai Rp9,7 triliun. Proyek gasifikasi batu bara akan ditopang oleh proyek yang sedang digarap Bukit Asam, Pertamina dan Air Product. Dalam proyek tersebut, Pertamina berperan sebagai perusahaan yang tak hanya bergerak untuk memastikan ketahanan energi, namun juga menjadi motor penggerak industri energi agar tetap mampu beroperasi optimal.

"Tentu kami berharap kerja sama ini menjadi salah satu bagian dari momentum kebangkitan perekonomian nasional. Dengan memastikan tersedianya kebutuhan energi yang mandiri, kita berharap sektor makro dan mikro dapat terus tumbuh dan menjadi pilar perekonomian nasional," katanya.

Pemerintah sendiri akan menggelontorkan insentif untuk memuluskan proyek hilirisasi batu bara melalui royalti 0 persen yang ditegaskan dalam Undang-Undang Cipta Kerja dan aturan turunannya. Pemerintah juga menyiapkan harga khusus batubara untuk hilirisasi dan skema subsidi bagi produk Dimethyl Ether (DME) yang akan dipakai untuk substitusi LPG.

"Selain akan memaksimalkan produk batu bara, proyek ini juga akan menggeliatkan sektor energi yang mana misi Indonesia adalah untuk memastikan ketahanan nasional dan menghilangkan ketergantungan pada produk impor," tutur dia. 

(IND) 

SHARE