Erick Thohir Pede Ekonomi RI Salip AS, Intip Indikatornya
Menteri BUMN Erick Thohir optimistis ekonomi Indonesia mampu menyalip Amerika Serikat (AS) pada 2045.
IDXChannel - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir optimistis ekonomi Indonesia mampu menyalip Amerika Serikat (AS. Proyeksi tersebut bukan tanpa sebab, tetapi dilatarbelakangi oleh sejumlah indikator.
Indikator pertama berupa pertumbuhan ekonomi Indonesia yang konsisten tumbuh 5 persen. "Pertumbuhan ekonomi Indonesia, alhamdulillah terus meningkat 5 persen setiap tahun, salah satu yang tertinggi di dunia. Ini sesuatu yang luar biasa, tidak banyak bangsa di dunia yang punya ekonomi sebagus ini,” ujar Erick, dikutip Rabu (22/6/2022).
Indikator lainnya yaitu potensi pasar digital, hingga pertumbuhan kelas menengah dalam negeri yang terus meningkat. “Market kita akan semakin besar seiring dengan pertambahan penduduk. Kita akan menyalip Amerika Serikat. Jumlah pertumbuhan kelas menengah kita juga luar biasa,” katanya.
Erick pun optimistis Indonesia menjadi negara dengan kekuatan terbesar keempat di dunia. Menurutnya, kondisi perekonomian Indonesia saat ini mampu mendukung kinerja dan perkembangan pelaku usaha.
Menurut dia, pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 2045 akan terus tumbuh 5%. Pada tahun yang sama, Indonesia menjadi negara keempat ekonomi terbesar di dunia.
Untuk mencapai hal ini, dia mengharuskan adanya persatuan nasional karena erat kaitannya dengan kesejahteraan ekonomi. Erick geram lantaran masyarakat kerap saling menyalahkan. Akibatnya, pesimisme justru mendominasi masyarakat Indonesia.
"Kita ini selalu saling menyalahkan, sehingga muncul pesimisme, apalagi di era digital. Ibarat menonton sepak bola, komentator selalu lebih jago dari pemain," tutur dia.
Erick mencatat penting bagi Indonesia memiliki karakter sebagai sebuah bangsa. Keutuhan sebagai satu bangsa tidak lepas dari kesejahteraan ekonomi. Kerukunan tidak mungkin tercipta jika ada keseimbangan. Keadilan harus diciptakan. "Namun jangan selalu berbicara bahwa ekonomi tidak adil," tegas dia. (FRI)