Erick Thohir Pede RI Jadi Pusat Industri Kendaraan Listrik
Pemerintah optimistis Indonesia akan menjadi pusat industri kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di dunia.
IDXChannel - Pemerintah optimistis Indonesia akan menjadi pusat industri kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di dunia. Pasalnya, pemerintah terus memperkuat hilirisasi sumber daya alam (SDA) di dalam negeri.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut, misalnya hilirisasi nikel, komponen utama dalam produksi baterai, sebagai penyimpan energi listrik. Indonesia memang dianugerahi cadangan mineral berupa nikel yang potensial.
Tak hanya itu, hilirisasi juga berlaku untuk bauksit. Bahan baku ini bisa dimanfaatkan untuk pencampuran pembuatan kerangka mobil listrik hingga menjadi komponen dalam panel surya.
“Artinya Indonesia akan jadi pusat dari industri EV karena kita, nikel terbesar. Tapi kita dorong dengan hilirisasi yang lain seperti bauksit sebagai bahan untuk solar panel karena itu kemarin salah satu diskusi Indonesia dengan AS bagaimana mendorong percepatan EBT,” ungkap Erick saat ditemui wartawan, Senin (20/11/2023).
Langkah hilirisasi SDA di dalam negeri, lanjut dia, dibuktikan dengan aksi pemerintah mengincar kepemilikan sahamnya di PT Freeport Indonesia (PTFI), setelah otoritas berhasil mendivestasi 14 persen saham di PT Vale Indonesia Tbk,.
Adapun pelepasan 14 persen saham Vale Indonesia ditandai dengan penandatanganan perjanjian induk antara MIND ID dengan Vale Canada dan Sumitomo Metal Mining Co. Ltd.
Setelah itu, pemerintah ingin menambah kepemilikan sahamnya melalui Holding BUMN Pertambangan atau MIND ID di PT Freeport Indonesia (PTFI) sebesar 10 persen.
Rencana itu masuk dalam pembahasan tahap akhir setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Chairman Freeport McMoRan (FCX), Ricard Adkerson, di Washington DC, Amerika Serikat, pada Senin, (13/11/2023) kemarin.
Erick mengatakan penambahan saham bertujuan menggenjot hilirisasi pertambangan dan nikel. Saat ini Indonesia melalui MIND ID sudah menjadi pemilik prioritas sebesar 51 persen di Freeport Indonesia. Sisanya, 49 persen saham dimiliki Freeport McMoRan.
“Kembali Suksesnya kita mengambil alih freeport 51 persen dan terbukti bagaimana kita meng-hilirisasi itu menjadi penting,” bebernya.
“Dan saya lihat Vale juga sama, kita akan naik di 34 persen pemegang saham terbesar, tetapi yang paling penting kita harus memastikan yang namanya industri nikel secara hilirisasi ini bisa terjadi,” lanjutnya.
Tak hanya itu, pemerintah juga menggandeng beberapa investor asing untuk memperkuat ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air. Investor itu berasal dari China, Korea Selatan, hingga Jerman.
“Kemarin kita sudah tandatangan China, CATL dan sekarang nanti ada Volkswagen dan ada Ford, kita tunggu Korea yang lagi kita dorong,” papar dia.
(SLF)