ECONOMICS

Erick Thohir: Pemerintah Tambah Anggaran Rp5 Triliun untuk Bagi-bagi Kompor Listrik Gratis

Suparjo Ramalan 05/09/2022 11:33 WIB

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan pemerintah akan menambah anggaran hingga Rp5 triliun untuk pengadaan kompor listrik gratis.

Erick Thohir: Pemerintah Tambah Anggaran Rp5 Triliun untuk Bagi-bagi Kompor Listrik Gratis. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan pemerintah akan menambah anggaran hingga Rp5 triliun. Dana tersebut bakal dialokasikan untuk pembagian kompor listrik atau induksi secara gratis.

Dalam skemanya, pembagian kompor listrik tidak dilakukan secara serentak. Melainkan bertahap hingga lima tahun kedepan. Program pemerintah bagi-bagi kompor gratis ini mulai dilakukan tahun depan. 

Adapun penggunaan kompor listrik masuk dalam program utama PT PLN (Persero). Program tersebut digadang-gadang mampu  mengatasi persoalan over supply listrik, bahkan mengurangi beban Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dikarenakan impor liquefied petroleum gas (LPG). 

“Pemerintah (rencananya) tahun depan akan menambah lagi Rp5 triliun untuk membagikan kompor listrik (secara gratis) selama lima tahun ke depan," ujar Erick di Amsterdam, Belanda, dikutip Senin (5/9/2022).

Sebelumnya, pembagian kompor listrik telah dilakukan PLN dengan anggaran sebesar Rp300 miliar. Melalui program ini, PLN menargetkan masyarakat pengguna kompor induksi bertambah menjadi 300.000.

Erick menyebutkan, kompor induksi menjadi salah satu cara pemerintah mendukung transisi energi dan mengalihkan subsidi LPG ke depan. Namun demikian, pemerintah juga memikirkan jangan sampai masyarakat menengah ke bawah yang menggunakan kompor listrik dianggap sebagai kelompok mampu.

"Jangan sampai rumah-rumah di bawah 900 VA dianggap orang mampu karena pakai kompor listrik," kata Erick memastikan. 

Pemerintah memang berkewajiban memberikan subsidi harga LPG bagi masyarakat yang kurang mampu. Sehingga besaran pengeluaran pemerintah untuk subsidi juga meningkat.

Peningkatan diperkuat oleh impor LPG yang tercatat berada di angka 77 persen. Pemerintah pun berupaya menekan impor LPG  dengan mengalihkan penggunaan LPG ke energi berbasis listrik. 

(FRI)

SHARE