ECONOMICS

Erick Thohir Sebut Indonesia dan Dunia sedang Kekurangan Pesawat, Jadi Penyebab Tiket Mahal

Suparjo Ramalan 20/12/2024 21:00 WIB

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut Indonesia dan negara lain di dunia tengah mengalami kekurangan pesawat. 

Erick Thohir Sebut Indonesia dan Dunia sedang Kekurangan Pesawat, Jadi Penyebab Tiket Mahal. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut Indonesia dan negara lain di dunia tengah mengalami kekurangan pesawat

Hal tersbut terjadi setelah pandemi Covid-19 melanda dunia beberapa tahun lalu. Kekurangan armada ini menjadi salah satu sebab harga tiket pesawat melambung tinggi alias mahal.

"Kita ketahui kondisi penerbangan di seluruh dunia memang sedang kekurangan pesawat. Kita bisa cek kondisi armada pesawat setelah Covid-19," ujar Erick ditemui di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jumat (20/12/2024).

Kendati begitu, Erick menegaskan pemerintah fokus memberikan solusi jangka pendek, menengah, dan panjang untuk memastikan pelayanan transportasi penerbangan tetap optimal.  

"Tapi tentu sebagai bangsa kita tidak boleh hanya mencari isunya saja bahwa ini kurang, ini tidak cukup, yang penting adalah solusinya," kata dia.

Saat ini pemerintah menurunkan harga tiket pesawat sebesar 10 persen yang berlaku selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025.

Selain itu, harga tiket moda transportasi lainnya juga tidak naik sepanjang Nataru tahun ini, sekalipun banyak komponen yang memengaruhi harga. 

"(Di sektor transportasi), ada banyak komponen yang memengaruhi harga, seperti dolar dan BBM. Tapi ini bagian dari komitmen Bapak Presiden Prabowo Subianto untuk memastikan pelayanan ke masyarakat tetap berjalan dengan baik, sehingga ekonomi juga bisa terus bergerak," ucap Erick.  

Untuk mengatasi kekurangan jumlah pesawat, Erick memastikan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dan Pelita Air akan menambah armada.  

"Saya sudah berdiskusi dengan Menteri Perhubungan, Pak Dudy Purwagandhi, terkait upaya mengisi kekurangan jumlah pesawat ini dalam lima tahun ke depan. Garuda Indonesia sedang dalam pembahasan terkait penambahan pesawat, mungkin beberapa bisa direalisasikan tahun ini. Pelita Air juga punya rencana serupa," kata dia.

(NIA DEVIYANA)

SHARE