ECONOMICS

Erick Thohir Sebut Pemangkasan Jumlah BUMN Jadi 30 sesuai Keinginan Prabowo

Suparjo Ramalan 08/11/2024 16:26 WIB

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, menilai perampingan jumlah perusahaan pelat merah sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir. (Foto: Arsip)

IDXChannel – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, menilai perampingan jumlah perusahaan pelat merah sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto. Pasalnya, kepala negara meminta perlunya efisiensi jumlah perseroan.

Angka BUMN saat ini mencapai 47 perusahaan dengan 12 klaster dan akan dipangkas menjadi 30 perseroan dengan menyisakan 11 klaster. 

“Yang diinginkan oleh Pak Prabowo yaitu bagaimana efisiensi itu harus dipangkas. Hampir 30 persen yang selalu disampaikan beliau dan kalau teman-teman media juga ingat di BUMN juga dari 114 jadi 47 itu juga efisiensi,” ujar Erick saat ditemui di Kementerian BUMN, Jumat (8/11/2024).

Dia beranggapan, menjamurnya BUMN tidak serta-merta bisa berkontrubusi terhadap pertumbuhan ekonomi makro. Hal itu lantaran bisnis dan keuangannya yang tertekan atau “sakit-sakitan”.

Dari 47 BUMN sebanyak 40 perusahaan dinyatakan sehat dan tujuh lainnya ‘sakit-sakitan.' Erick menyebut, 85 persen perseroan masih dalam kondisi membaik, sekalipun Kementerian BUMN bekerja lebih keras lagi agar bisa menyehatkan tujuh perusahaan yang merugi.

“Tetapi dengan jumlah BUMN yang sekarang tinggal 47 membuktikan ini sehat. 40-nya sehat, tujuhnya masih restrukturisasi,” ujarnya. 

“Jadi ini yang kita akan follow up dan saya rencana akan mengumpulkan semua direksi dan komisaris di waktu yang tepat,” kata dia. 

Adapun, tujuh BUMN yang masih dinyatakan ‘sakit’ diantaranya PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS), PT Bio Farma (Persero), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), PT Asuransi Jiwasraya (Persero), Perum Perumnas, dan Perum PNRI.

(Ahmad Islamy Jamil)

SHARE