Erick Thohir Sebut Produksi Biodisel Bisa Hemat Devisa Rp56 Triliun di 2021
Produksi Biodiesel bisa menghemat devisa sebesar Rp56 triliun pada 2021.
IDXChannel - Menteri BUMN Erick Thohir memastikan produksi biodiesel dalam negeri mampu menekan impor bahan bakar. Bahkan, diperkirakan bisa menghemat devisa sebesar Rp56 triliun pada 2021.
Saat ini pemanfaatan energi alternatif, seperti biodiesel, menjadi fokus pemerintah. Hal itu sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar Indonesia bisa menekan impor bahan bakar dengan memanfaatkan energi alternatif.
"Di segala sektor termasuk sektor energi, ketergantungan kita terhadap produk impor harus ditekan semaksimal mungkin. Sesuai dengan arahan Presiden, industri energi nasional yang mandiri adalah pondasi penting bagi kedaulatan energi," ujar Erick dalam keterangan tertulisnya, Selasa (26/10/2021).
Erick pun mengapresiasi langkah tegas Presiden yang terus mendorong Indonesia untuk mampu mengolah bahan mentah menjadi produk jadi.
Dengan kualitas sumber daya manusia (SDM), yang semakin baik hingga didukung dengan infrastruktur yang memadai, menjadi momentum bagi Indonesia untuk mampu mengolah industri siap pakai.
"Pengolahan kelapa sawit yang mana Indonesia kini tak lagi mengimpor bahan mentah, melainkan mengolahnya menjadi bahan jadi," katanya.
Sebelumnya, Kepala Negara menegaskan pentingnya hilirisasi dan industrialisasi kelapa sawit untuk dilakukan di Tanah Air mengingat potensinya yang sangat besar.
"Hilirisasi, industrialisasi harus dilakukan dan harus kita paksa untuk dilakukan," kata Presiden Jokowi.
Menurutnya, penguatan industri biodiesel merupakan pilihan yang sangat strategis di masa mendatang dalam rangka meningkatkan ketahanan energi nasional serta menekan besarnya defisit neraca perdagangan akibat impor solar.
"Artinya kalau kita sudah bisa memproduksi sendiri biodiesel di sini dijadikan campuran menjadi solar, impor kita juga akan turun drastis. Sehingga ini catatan saya di tahun 2020 menghemat devisa sebesar Rp 38 triliun, diperkirakan di tahun 2021 akan menghemat devisa Rp56 triliun," ucapnya. (TIA)