ECONOMICS

Erick Thohir Soroti Keuangan Holding BUMN Pangan dan Pertahanan, Kenapa?

Suparjo Ramalan 09/09/2022 17:11 WIB

Adapun holding yang dimaksud adalah ID FOOD atau Holding BUMN Pangan dan DEFEND ID yang merupakan Holding Industri Pertahanan. 

Erick Thohir Soroti Keuangan Holding BUMN Pangan dan Pertahanan, Kenapa? Foto: MNC Media.

IDXChannel - Keuangan dua holding BUMN menjadi sorotan pemerintah selaku pemegang saham. Lantaran arus kas atau cash flow masih terkoreksi. 

Adapun holding yang dimaksud adalah ID FOOD atau Holding BUMN Pangan dan DEFEND ID yang merupakan Holding Industri Pertahanan

Di hadapan Komisi VI DPR RI, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut pihaknya tengah membenahi arus kas kedua holding yang resmi dibentuk pemerintah pada tahun lalu itu. 

Erick mencatat cash flow PT Rajawali Nusantara (Persero) atau RNI, selaku Induk ID FOOD, secara keseluruhan masih terkoreksi dan memberatkan. Perkaranya, kesalahan manajerial yang dilakukan Dewan Direksi, sebelum dirinya menjabat sebagai Menteri BUMN. 

Padahal, pendapatan terbesar RNI berasal dari anak usahanya yakni PT Rajawali Nusindo, perusahaan yang bergerak di bidang distribusi dan perdagangan. 

"Kemarin kalau kita periksa bahwa RNI itu income terbesar RNI sendiri itu masih daripada Nusindo yang merupakan alat kesehatan. Secara cash flow menyeluruhnya itu masih berat karena banyak, mohon maaf tidak bermaksud apa-apa, kondisi sebelumnya, sebelum kita masuk," kata Erick, dikutip Jumat (9/9/2022). 

Erick mengaku pembentukan Holding ID FOOD  untuk membenahi keuangan perusahaan yang menjadi anggota holding, termasuk RNI yang ditunjuk sebagai induk holding.  

Selain ID FOOD, Kementerian BUMN juga menyoroti keuangan Holding Industri Pertahanan. Erick khawatir nilai kontrak sebesar Rp 74 triliun yang diperoleh holding tidak seimbang dengan arus kas perusahaan. 

"Industri pertahanan juga kita melakukan hal yang sama seperti ID FOOD. Jangan sampai Industri pertahan mendapatkan nilai kontrak sampai Rp74 triliun, tapi cash flow-nya tidak siap, ini kita coba benahin," tutur dia. (NIA)

SHARE