ECONOMICS

Erick Thohir Tak Masukkan Garuda (GIAA) dalam Holding Aviasi, Ini Alasannya

Suparjo Ramalan 05/10/2021 17:27 WIB

Kementerian BUMN telah mendirikan Holding Aviasi dan Pariwisata, yang diberi nama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero), tapi tak ada Garuda di dalamnya.

Erick Thohir Tak Masukkan Garuda (GIAA) dalam Holding Aviasi, Ini Alasannya. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kementerian BUMN telah mendirikan Holding Aviasi dan Pariwisata, yang diberi nama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero). Sayangnya, PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) tidak termasuk dalam perusahaan baru tersebut.

Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, mengungkapkan, alasan tidak dimasukkannya Garuda ke dalam holding memiliki alasan khusus, yakni fokus perseroan untuk melaksanakan restrukturisasi utang yang mencapai Rp70 triliun. 

"Mereka lagi fokus restrukturisasi," ujar Arya dalam Webinar bersama wartawan BUMN, Selasa (5/10/2021). 

Pemegang saham menilai, langkah penundaan bergabungnya emiten pelat merah ke dalam Holding Aviasi dan Pariwisata untuk menghindari kemungkinan buruk yang terjadi ke depannya. Pasalnya, dengan memasukan perusahaan ke dalam holding diyakini akan membebani holding itu sendiri  

Karena itu, kata Arya, pihaknya masih menunggu proses restrukturisasi utang yang tengah dijalani Garuda Indonesia. Ihwal hal ini, manajemen mengambil sejumlah langkah seperti, mengembalikan sejumlah pesawat kepada para lessor atau perusahaan penyewa pesawat. 

Kemudian, menjalani proses penyelesaian Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). Selain itu, manajemen bersama dengan para advisor juga tengah menyelesaikan business plan ke depan.

Hal ini nantinya juga akan menjadi bagian daripada Perseroan dalam mengajukan proposal ke para kreditur, termasuk dalam hal ini lessors, Angkasa Pura I dan II, dan lainnya.

"Nanti holding-nya gak baik kalau ada yang bermasalah. Jangan sampai ada yang bubar, kalau restrukturisasinya berhasil baru kita masukan, kita gak mau menjadi beban. Ini bukan mengembangkan, tapi membebani, kita gak mau seperti itu, jadi tunggu saja," kata Arya. 

Saat ini holding beranggotakan tujuh perusahaan yakni PT Angkasa Pura I (Persero), PT Angkasa Pura II (Persero), PT Hotel Indonesia Natour (Persero), PT Garuda Indonesia Tbk (Persero).

Kemudian, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero), PT Sarinah (Persero) dan PT PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero), dan PT Survei Udara Penas (Persero). (TYO)

SHARE