Erick Thohir Ungkap 3 PR BUMN yang Harus Segera Diperbaiki
Menteri BUMN, Erick Thohir mengungkapkan ada tiga pekerjaan rumah (PR) di BUMN yang harus segera dibereskan.
IDXChannel - Menteri BUMN, Erick Thohir mengungkapkan ada tiga pekerjaan rumah (PR) di BUMN yang harus segera dibereskan. Salah satunya mencegah agar bisnis BUMN tidak semakin menggurita.
"Nomor satu karena perubahan itu kita merubah yang namanya bisnis model, cara berusahanya, tidak bisa dalam perubahan ini cara berusaha kita sama," ujar Erick Tohir pada acara HIPMI, Sabtu (11/6/2022).
Erich Thorir mencontohkan misalnya yang dilakukan di tubuh BUMN sendiri yaitu pada Telkom dan Telkomsel yang memiliki banyak pesaingnya di Indonesia untuk masalah jaringan internet.
"Kita mensinkronisasikan, yang namanya Telkom harus refocusing, tidak lagi sebagai Telco company, tetapi sebagi perusahaan yang membangun infrastruktur digital," lajut Erick Thohir
"Kalau dahulu kita bicara jalan tol, listrik masuk desa, hari ini kita bicara WiFi masuk desa, cloud, data center fiber optik," sambungnya.
Selanjutnya yang perlu di perhatikan juga salah Maslaah leadership dan SOP. Menurut ET, hal ini menjadi cukup penting, sebab saat ini bukan lagi eranya bekerja sendiri, namun memerlukan kolaborasi atau team work.
"Kalau BUMN hanya tergantung pada seorang Erick Thohir, tidak mungkin kita bisa membenahi BUMN yang tadinya jumlahnya 108 sekarang dikecilkan menjadi 41, Yang tadinya labanya hanya Rp13 triliun, sekarang labanya Rp126 tirliun," kata Erick Thohir.
Erick Thohir menjelaskan BUMN memang perlu untuk dikurangi jumlahnya, sebab kalian tidak bakal terus menggurita. Bahkan dari total BUMN yang ada sebelumnya, laba yang dihasilkan justru lebih besar pasca jumlah BUMN dikurangi.
"Kenapa kalau tidak dikurangi, BUMN ini menggurita, saya sering mendapat keluhan bagaimana BUMN ini dari hulu sampai hilir dimakan," kata Erick Thohir.
Selanjutnya adalah penetapan bottom line. Tolak ukur sebuah perusahaan harus diperkuat. Jangan sampai usaha yang dilakukan justru malah mendapatkan dampak kerugian.
"Nah 3 ini bisnis model, pembentukan tim dan SOP, dan untuk menerapkan target yang transparan, dan profesional itu menjadi transformasi yang kita lakukan," tutup Erick. (RRD)