ECONOMICS

Eropa Mulai Resesi, Jokowi Instruksikan Anggaran Dibelanjakan Lebih Produktif

Raka Dwi Novianto 14/06/2023 12:22 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kementerian, lembaga, BUMN dan BUMD membelanjakan APBN dan APBD lebih produktif. 

Eropa Mulai Resesi, Jokowi Instruksikan Anggaran Dibelanjakan Lebih Produktif. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kementerian, lembaga, BUMN dan BUMD membelanjakan APBN dan APBD lebih produktif. Hal tersebut dia ungkapkan usai mendengar kabar dari Eropa bahwa mulai terjadi resesi.

"Mungkin dalam satu dua minggu kemarin juga kita baca di Eropa secara teknikal sudah masuk ke resesi. Informasinya yang jelek-jelek seperti itu. Oleh sebab itu, setiap rupiah yg kita belanjakan dari APBN dari APBD yg ada di BUMN semuanya harus produktif," kata Jokowi dalam sambutannya pada pembukaan Rakornas Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2023, di Kantor BPKP, Jakarta, Rabu (14/6/2023).

Belanja secara produktif tersebut, kata Jokowi, harus dilakukan karena mencari uang saat ini tidak mudah meskipun sudah ada pajak hingga deviden.

"Karena memang cari uangnya sangat sulit, baik itu lewat pajak, PNBP, royalty, deviden, tidak mudah. Sekarang ini tidak mudah. Sekali lagi untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 itu tidak mudah," kata Jokowi.

Maka dari itu, Jokowi meminta peran penting pengawasan dalam proses pembelajaan APBN maupun APBD. 

"Kenapa saya juga sering cek ke lapangan, turun ke bawah, saya ingin pastikan bahwa apa yang kita programkan itu sampai betul ke rakyat, sampai ke masyarakat. karena memang kita lemah di sisi itu. Jika tidak diawasi, hati hati, jika tidak cek langsung, jika tidak dilihat dipelototi satu-satu, hati-hati kita lemah di situ. Dipelototi kita turun ke bawah, itu saja masih ada yang bablas. Apalagi tidak," tegas dia.

Berdasarkan informasi yang diterimanya, banyak APBN dan APBD berpotensi digunakan tidak optimal. 

"Ini perlu saya ingatkan kepada semuanya baik pusat maupun daerah dalam penggunaan yang namanya anggaran, karena 43 persen itu bukan angka yang sedikit. Ini cara penganggarannya saja sudah banyak yang enggak bener," kata Jokowi. (NIA)

SHARE