ECONOMICS

Faisal Basri soal Divestasi Saham Vale: Tak Mau Neko-Neko, Ikuti Saja Ketentuan UU

Atikah Umiyani/MPI 15/08/2023 11:55 WIB

Pemerintah dinilai tidak perlu pusing terkait besaran divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO).

Faisal Basri soal Divestasi Saham Vale: Tak Mau Neko-Neko, Ikuti Saja Ketentuan UU. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Pemerintah dinilai tidak perlu pusing terkait besaran divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO). Sebab, hal itu bisa mengikuti dengan ketentuan yang berlaku dalam Undang-Undang (UU) No. 3 Tahun 2020 tentang Mineral dan Batubara (Minerba).

Demikian dikatakan oleh Ekonom Senior Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri dalam Diskusi Publik Yang diselenggarakan Forum Merah Putih Untuk Divestasi Saham Vale, Jakarta, Selasa (15/8/2023).

Faisal menerangkan, UU tersebut menyatakan, semua perusahaan asing yang sudah berproduksi 10 tahun wajib mendivestasikan sahamnya sebanyak 51 persen ke pihak nasional.

“Divestasi Vale tak mau neko-neko, ikuti saja ketentuan yang berlaku dalam Undang-Undang. Kalau saya Vale, perpanjangan kontraknya tak perlu berlama-lama, 10 tahun saja perpanjangannya kalau bisa, tak lebih. Karena cadangan nikel kita akan habis,” jelas Faisal.

Dia menuturkan, pemerintah juga semestinya tak perlu susah-susah melakukan renegosiasi kontrak. Sebab, berdasarkan aturan, jika sebuah Kontrak Karya (KK) berakhir kontraknya, tambang itu diserahkan ke negara untuk diprioritaskan ke perusahaan-perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

“Namun, BUMN harus benar, Governence, Environtment-nya harus benar, keuangannya harus transparan dan jauh dari intervensi politik," tegasnya.

Faisal menambahkan, apabila BUMN tambang juga tidak benar dalam mengolah tambang, maka dirinya menganjurkan agar ada jalan tengah. Adapun jalan tengah yang dimaksudkannya yaitu 14 persen saham Vale yang akan didivestasikan tersebut dikelola dalam bentuk Sovereign Wealth Funds (SWF) sebagai kendaraan finansial negara untuk mengatur dana untuk rakyat.

Menurutnya, dana untuk rakyat bisa berasal dari pengolahan tambang dan sumber daya alam (SDA) lainnya. 

Faisal beranggapan, Vale tentunya merasa keberatan jika konsolidasi keuangan dan penentuan posisi kunci, seperti CEO ada di pihak MIND ID. 

"Vale pasti tidak mau itu, apalagi sudah membangun tiga smelter nikel di Sulawesi. Jalan tengahnya kalau begitu ya ke SWF saja," tukasnya. 

(YNA)

SHARE