ECONOMICS

Fakta Baru, Ini Alasan Suntik Vaksin Covid-19 Harus Dua Kali

Muhammad Sukardi 09/07/2021 11:52 WIB

Sebuah studi menemukan alasan kenapa pelaksanaan vaksinasi Covid-19 harus menggunakan dua dosis, terutama dalam menghadapi varian Delta.

Fakta Baru, Ini Alasan Suntik Vaksin Covid-19 Harus Dua Kali. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Sebuah studi menemukan alasan kenapa pelaksanaan vaksinasi Covid-19 harus menggunakan dua dosis, terutama dalam menghadapi varian Delta. Sebab, jika hanya satu dosis saja tidak akan mampu melindungi tubuh dari penularan virus tersebut.

"Individu yang mendapatkan satu dosis vaksin Pfizer atau AstraZeneca tidak mampu melindungi tubuhnya dari varian Delta, itu kenapa pentingnya dua dosis vaksin Covid-19," kata peneliti Prancis di jurnal Nature.

"Di sisi lain, rejimen dua dosis vaksin Covid-19 menghasilkan tingkat netralisasi sero yang tinggi terhadap varian Alpha, Beta, dan Delta," tambah peneliti, dikutip dari Fox News, Jumat (9/7/2021).

Sampel darah dari hanya 10 persen individu yang menggunakan satu dosis vaksin Pfizer atau AstraZeneca dapat menetralkan varian Delta, tetapi jumlahnya meningkat drastis menjadi 95 persen setelah dosis kedua.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa varian Delta sekitar 50 persen lebih mudah menular dibandingkan strain lainnya. Para peneliti dalam studinya yang diterbitkan pada Kamis, mencatat bahwa varian Delta ini menyimpan 'mutasi Spike yang beragam' yang dapat meningkatkan potensi penghindaran kekebalan tubuh.

Para peneliti mencatat bahwa studi mereka mungkin dibatasi pada rendahnya jumlah penerima vaksin yang dianalisis yang hanya terdiri dari 59 orang.

Mereka juga mengamati 103 orang yang telah pulih dari Covid-19 dan menemukan bahwa kemampuan antibodi alami dalam tubuhnya untuk menetralisir virus menurun secara signifikan sebesar 4 hingga 6 kali lipat pada kasus varian Delta dibandingkan strain jenis lain.

"Sensitivitas ini meningkat setelah satu dosis vaksin," tulis peneliti.

Sementara itu, peneliti di Inggris menemukan hasil studi berbeda. Menurut peneliti Inggris, vaksin Pfizer memiliki efektivitas proteksi 88 persen terhadap infeksi simtomatik akibat varian Delta.

Lalu, studi di Israel menemukan bahwa Pfizer memiliki kemampuan melawan varian Delta di sebesar 64 persen pada kasus infeksi ringan.

"Pfizer mengumumkan belum lama ini akan mencari otoritas penggunaan darurat untuk dosis ketiga vaksin Covid-19 untuk meningkatkan kekebalan di tengah penyebaran varian Delta," tutup laporan Fox News. (TYO)

SHARE