Federasi Industri Korea Temui Airlangga, Lotte-Posco Berminat Kembangkan Investasi di RI
Misi bisnis akan diikuti oleh sejumlah perusahaan besar Korea yang telah berinvestasi maupun yang hendak mengembangkan investasinya di Indonesia.
IDXChannel - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Indonesia perlu memperkuat posisinya dalam rantai pasok internasional dalam menghadapi dinamika perdagangan global yang semakin kompleks.
"Membangun kemitraan erat dengan negara yang memiliki pengalaman dan teknologi maju menjadi langkah strategis untuk meningkatkan daya saing industri nasional, mempercepat alih teknologi, dan membuka akses pasar yang lebih luas," ujarnya saat menerima kunjungan CEO dan Vice Chairman Federation of Korean Industries (FKI) Kim Chang-beom di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (17/2/2025).
Dalam pertemuan tersebut, Kim menyampaikan rencana kunjungan misi bisnis FKI yang akan dilaksanakan pada April 2025 dan meminta dukungan pemerintah Indonesia untuk pelaksanaan kegiatan tersebut.
“Misi bisnis ini bertujuan untuk meningkatkan kerja sama bisnis dan ekonomi bilateral, khususnya di bidang investasi baru, termasuk ekspansi investasi industri Korea Selatan di Indonesia,” ujar Kim.
Misi bisnis akan diikuti oleh sejumlah perusahaan besar Korea yang telah berinvestasi maupun yang hendak mengembangkan investasinya di Indonesia, seperti Lotte Group, Hyundai Motor Company, LG Group, SK Group, Posco Holdings, CJ, EcoPro, Doosan Enerbility, dan LX International.
Airlangga pun mengapresiasi dan mendukung rencana tersebut dan mendorong peningkatan realisasi proyek investasi perusahaan Korea di Indonesia.
“Indonesia sangat terbuka bagi perusahaan Korea untuk berinvestasi dan mengembangkan usahanya,” kata Airlangga.
Airlangga juga menyampaikan, salah satu sektor utama yang dapat dilakukan kerja sama yaitu terkait mineral kritis, di mana investasi Posco dan Lotte di Indonesia cukup signifikan dan masih berpeluang untuk semakin dikembangkan.
Terkait hal tersebut, Kim juga sepakat untuk memberikan dukungan investasi yang sejalan dengan program prioritas pemerintah Indonesia seperti rantai pasok kendaraan listrik dan baterai, memfasilitasi kemajuan industri, transfer teknologi, dan penciptaan lapangan kerja, serta mendukung program ketahanan pangan Indonesia.
(Dhera Arizona)