ECONOMICS

Future Consumer Index: Mayoritas Publik Lebih Khawatir pada Kesehatan Keluarga

Yulistyo Pratomo 24/03/2021 07:58 WIB

Pertumbuhan ekonomi secara global diprediksi belum akan pulih sepenuhnya meski vaksin Covid-19 mulai didistribusikan di seluruh dunia.

Future Consumer Index: Mayoritas Publik Lebih Khawatir pada Kesehatan Keluarga. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Pertumbuhan ekonomi secara global diprediksi belum akan pulih sepenuhnya meski vaksin Covid-19 mulai didistribusikan di seluruh dunia. Kondisi ini terjadi karena publik tetap lebih mengutamakan kesehatan keluarga, di sisi lain keterjangkauan harga juga menjadi salah satu pertimbangan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Hal itu terekam dalam hasil laporan EY Future Consumer Index (FCI) ke-6, yang dilakukan terhadap 14.500 konsumen di 20 negara pada Januari-Februari 2021. Di mana laporan Index menemukan bahwa konsumen masih terus memprioritaskan keterjangkauan harga (32%) dan kesehatan (25%), sadar lingkungan (17%), masyarakat (14%) dan pengalaman (12%) di masa mendatang.

“Satu tahun setelah pandemi, hampir separuh daripada konsumen percaya kehidupan pasca-vaksin akan lebih baik daripada sebelum pandemi," ungkap EY Global Consumer Leader, Kristina Rogers, dalam siaran pers yang diterima tim IDX Channel, Rabu (24/3/2021).

Persentase publik yang merasa mereka akan melanjutkan hidup di tengah pandemi COVID-19 setidaknya selama satu tahun lagi telah meningkat dari 37% (Oktober 2020) menjadi 40% (Februari 2021), meskipun vaksin telah diluncurkan. Dalam FCI juga ditemukan karena pandemi, publik semakin mengkhawatirkan kesehatan keluarga mereka, akses terhadap kebutuhan mendasar, keuangan pribadi, dan kebebasan dasar.

"Faktanya, pandemi COVID-19 mungkin mempengaruhi percepatan akan perubahan yang sudah terjadi: Pindah ke luar kota, lebih banyak berbelanja online, dan memprioritaskan kesehatan, keterjangkauan harga, dan keberlanjutan (sustainability)," ungkap Kristina.

Tingkat kekhawatiran bervariasi di seluruh dunia. Responden di India dan Brasil secara konsisten menjadi yang paling khawatir secara keseluruhan, karena terdapat lebih dari 90% konsumen, selama pandemi. Ssementara di negara lain saat ini lebih mengkhawatirkan kesehatan keluarga mereka daripada empat bulan lalu, naik 4% di Amerika Serikat dan 5% di Jepang.

Sejak Oktober 2020, responden di China dan Jerman mengatakan mereka semakin khawatir tentang keuangan mereka (4% meningkat) dan kebebasan untuk menikmati hidup (lebih dari 10% meningkat).

"Saat ini, perusahaan perlu memahami kemana arah konsumen selanjutnya dan lebih berani dalam mempercepat transformasi mereka, dengan mendesain ulang bisnis seputar cara hidup publik, bukan dari apa yang mereka beli.” (TYO)

SHARE