Gandeng 20 Asosiasi, SKK Migas Siapkan Katalog Barang dan Jasa
SKK Migas mencatat penyusunan katalog barang dan jasa hulu migas akan didukung 20 asosiasi yang bergerak di sektor migas.
IDXChannel - SKK Migas mencatat penyusunan katalog barang dan jasa hulu migas akan didukung 20 asosiasi yang bergerak di sektor migas.
Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai dan Analisis Biaya SKK Migas, Erwin Suryadi menyebut, katalog yang disusun bersama asosiasi akan menyediakan data kemampuan perusahaan penyediaan barang dan jasa di dalam negeri sampai biaya per satuan unit yang akan digunakan sebagai acuan oleh para kontraktor kontrak kerja sama (KKKS).
“Kami mengembangkan kegiatan yang sudah dilakukan sejak tahun 2018 ini secara masif. Tujuannya agar kami mendapatkan Informasi ketersediaan barang yang sudah bisa diproduksi di dalam negeri untuk digunakan oleh KKKS,” ujar Erwin, Selasa (26/7/2021).
Pembuatan dan updating katalog barang dan jasa hulu migas ditargetkan rampung pada September 2021, sehingga dapat digunakan sebagai referensi bagi fungsi operasi dan perencanaan data mengevaluasi work program and budget (WP&B) 2022.
Dia mencatat, ke-20 kelompok tersebut juga merepresentasikan usaha di sektor penunjang hulu migas dengan porsi pengadaan yang besar dan kontribusi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang tinggi.
Pada tahun 2018, SKK Migas telah menandatangani Nota Kesepahaman antara SKK Migas dan Indonesian Iron & Steel Industry Association (IISIA), sebagai salah satu bentuk implementasi dalam menjembatani kegiatan operasi dan pemenuhan TKDN.
"Dengan adanya MOU IISIA itu, industri hulu migas bisa mendapatkan acuan dasar harga pipa dan sekaligus memberikan informasi ketersediaan pipa yang sudah diproduksi dalam negeri untuk digunakan oleh KKKS," katanya.
SKK Migas juga telah membangun kolaborasi dengan asosiasi Indonesia National Shipowner Association (INSA) dan Asosiasi Pemboran Minyak Indonesia (APMI) untuk membuat E-katalog sektor jasa transportasi operasi laut dan rig pemboran.
Dengan adanya E-Katalog di kedua sektor tersebut dapat meningkatkan efisiensi hingga ketepatan waktu. Di lain pihak, keterlibatan perusahaan nasional terus meningkat. Seperti perusahaan di sektor jasa operasi laut yang mencapai 99 persen kapal disediakan perusahaan dengan bendera Indonesia.
Katalog untuk seluruh pengadaan barang dab jasa sektor hulu migas, kata Erwin, akan mendukung keberhasilan penerapan TKDN kegiatan hulu migas. Pada rencana dan strategi peningkatan produksi hulu migas dalam Indonesia Oil & Gas 4.0, TKDN telah ditetapkan menjadi salah satu target & pilar utama.
“Itulah mengapa catalog dan updatingnya menjadi penting, karena TKDN telah menjadi salah satu KPI Utama SKK Migas. Setelah capaian target produksi dan efisiensi cost recovery, target berikutnya adalah upaya untuk terus meningkatkan TKDN,” katanya. (NDA)