ECONOMICS

Gandeng Jejak.in, Kemenparekraf Hitung Jejak Karbon dari Pelaku Pariwisata

Iqbal Dwi Purnama 07/01/2022 12:05 WIB

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggandeng Jejak.in, salah satu anak usaha binaan Gojek, meluncurkan "Carbon Foorprint Calculator".

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggandeng Jejak.in, meluncurkan "Carbon Foorprint Calculator". (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggandeng Jejak.in, salah satu anak usaha binaan Gojek, meluncurkan "Carbon Foorprint Calculator".

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno mengatakan nantinya wisatawan dapat menghitung jejak karbon yang dihasilkan dari sebuah perjalanan wisata.

"Kita ingin pastikan gerakan ini dapat mengatasi krisis perubahan iklim dan dapat menciptakan pembangunan yang berkelanjutan," ujar Menparekraf Sandiaga dalam peluncuran "Carbon Footprint Calculator dan Offsetting" secara virtual, Jumat (7/1/2022).

Kolaborasi bersama Jejak.in ini diharapkan tersebut diharapkan dapat melestarikan lingkungan hidup serta membangun pariwisata yang berkelanjutan. Sebab karbon yang dihasilkan akan disamakan dengan kapasitas serapan karbon.

Menurut Sandiaga sektor parekraf memang memiliki jejak karbon yang cukup besar. Bahkan sektor tersebut bertanggung jawab sebanyak 8% emisi karbon dunia.

Angka itu diambil dari akumulasi dari setiap perjalanan wisata. Mulai dari penggunaan moda transportasi berbahan bakar fosil menuju destinasi wisata, sampai kegiatan yang dilakukan sesampainya di tempat wisata.

Kegitan pariwisata yang dilakukan menjadi parameter yang digunakan untuk mengitung jejak karbon yang dihasilkan. Hasil dari akumlasi tersebut akan dikonversi menjadi penanaman satu pohon yang setara untuk menyerap karbon yang dihasilkan.

Nantinya pohon yang terkumpul dari para pelaku pariwisata nantinya akan ditanami pada 4 lokasi berbeda. Seperti Ekowisata mangrove PIK, Jakarta Utara, Mangrove Edupark Tambakrejo, Semarang Jawa Tengah.

Selanjutnya juga akan ditanam di Konservasi mangorve pesisir bedono, Demak Jawa Tengah, dan Konsevasi mangrove bontang mangrove, Kalimantan Timur.

Sandiaga menjelaskan konsep pengembangan pariwisata akan diarahkan pada kualitas dan keberlanjutan ekonomi, kelestarian budaya dan keberlanjutan lingkungan.

"Pergi berwisata ke karang asam, tidak lupa beli oleh-oleh pia, ayo tingkatkan pengembangan sustainable tourism, agar Indonesia berkelanjutan semakin mendunia"  tutup Sandiaga. (TIA)

SHARE