Ganti Zulkifli Zaini, Ini Perintah Erick Thohir untuk Dirut Baru PLN
Tidak butuh waktu lama, Menteri BUMN Erick Thohir langsung memberikan tugas untuk direktur baru PT PLN (Persero).
IDXChannel - Tidak butuh waktu lama, Menteri BUMN Erick Thohir langsung memberikan tugas untuk direktur baru PT PLN (Persero). Tugas yang dimaksud adalah meminta perseroan untuk mengakselerasi ekosistem kendaraan listrik dan electrifying lifestyle.
Erick mencatat, PLN perlu mempersiapkan diri untuk melakukan akselerasi bisnis dalam menghadapi tren baru seperti ekosistem kendaraan listrik dan berkolaborasi dengan pihak-pihak lain untuk menggarap electrifying lifestyle.
“Transisi energi yang dilakukan PLN perlu dilakukan terobosan sehingga tidak membebani negara dan masyarakat,” ujar Erick, Senin (6/12/2021).
Melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 2021, Kementerian BUMN menetapkan Darmawan sebagai Direktur Utama perseroan, menggantikan Zulkifli Zaini yang sebelumnya menjabat posisi tersebut sejak 2019 lalu.
Sebelumnya, Zulkifli pernah mengusulkan agar pemerintah memberikan tambahan insentif bagi mobil listrik. Bagi dia, langkah ini bisa memberikan dampak positif guna mendorong minat masyarakat untuk membelinya.
Zulkifli juga menyarankan pemerintah membuat kebijakan tambahan untuk mengakselerasi ekosistem mobil listrik sehingga dapat diterima masyarakat lebih luas. Salah satunya memberikan kebijakan yang lebih menarik untuk membeli mobil listrik dibandingkan dengan mobil konvensional.
"Kami berterima kasih bahwa pajak PPnBM mobil listrik sudah dihapus. Tetapi ada dua pajak lain, PPN dan PPH yang dinikmati mobil fosil yang saat ini belum dimiliki mobil listrik," ujarnya
Bagi PLN, transisi sektor otomotif ke energi listrik bukan hanya meningkatkan demand listrik di saat kondisi suplai listrik mengalami surplus saja. Mobil listrik juga terbukti lebih unggul dibandingkan dengan mobil konvensional untuk dapat menuju Indonesia yang lebih hijau dan cerah di masa depan.
Mobil listrik emisi karbonnya hanya 50% dibandingkan dengan mobil konvensional, meskipun listriknya berasal dari PLTU. Mobil listrik emisinya rendah dan juga bahan bakarnya tidak impor. Ini dua hal yang akan sangat mendukung pertumbuhan ekonomi kita ke depan," tegas Zulkifli.
Di samping itu, pada uji jalan mobil listrik yang dilakukan langsung oleh jajaran direksi PLN beberapa waktu lalu juga membuktikan penghematan yang bisa didapat masyarakat dengan menggunakan mobil listrik
Pada uji jalan tersebut, pengendara mobil listrik hanya perlu merogoh kocek Rp10.000 saja untuk menempuh jarak 72 kilometer (km). Jika dibandingkan dengan Bahan Bakar Minyak (BBM), untuk jarak tempuh yang sama, masyarakat harus merogoh kocek sekitar Rp60.000 dengan asumsi harga BBM, Rp9.000 per liter. (TYO)