Gantikan Boris Johnson, Liz Truss Resmi Jadi Perdana Menteri Baru Inggris
Keterpilihan kali ini menjadikan Truss sebagai pemimpin ke-15 Kerajaan Inggris selama pemerintahan panjang Ratu Elizabeth.
IDXChannel - Menteri Luar Negeri Inggris, Liz Truss, resmi terpilih sebagai Perdana Menteri yang baru di Negeri Ratu Elizabeth itu, usai menang dalam pemungutan suara Partai Konservatif.
Truss yang saat ini berusia 47 tahun, akan menjadi pemimpin wanita ketiga setelah Margaret Thatcher dan Theresa May. Dalam pemilihan, Truss berhasil mengalahkan kandidat lainnya, yaitu mantan Menteri Keuangan, Rishi Sunak.
Truss naik tahta menggantikan Perdana Menteri Inggris sebelumnya, Boris Johnson, yang pada Bulan Juli 2022 lalu memutuskan mengundurkan diri seiring terkuaknya serangkaian skandal, termasuk pengabaian aturan pemerintah tentang larangan pertemuan publik selama pandemi COVID-19.
Masa bakti Trus sebagai Perdana Menteri yang baru sudah mulai berlaku sejak hari ini, Selasa (6/9/2022), tepatnya usai agenda pertemuan dengan Ratu Elizabeth di Skotlandia, guna menyusun kabinet pemerintah baru. Pasca pertemuan, Truss baru dijadwalkan bakal menyampaikan pidato perdananya sebagai Perdana Menteri Inggris, di kediaman barunya, di 10 Downing Street, London.
Menilik rekam jejaknya, Truss tercatat sebagai pimpinan Partai Konservatif yang pernah menjabat sebagai menteri di beberapa pos pemerintahan. Truss juga dikenal publik sebagai salah satu penentang aksi Brexit dari Uni Eropa, namun kemudian berbalik arah dan bergabung dalam barisan pendukung setia Brexit.
Truss merupakan sosok yang memiliki pandangan kebijakan luar negeri kontraktif, dan diharapkan dapat menjadi penghubung yang kuat dalam aliansi Barat, terutama dalam pengiriman bantuan ke Ukraina.
"Saya berkampanye sebagai konservatif, dan saya akan memerintah sebagai konservatif," ujar Truss, beberapa saat usai memastikan kemenangannya, sebagaimana dilansir News, Senin (5/9/2022).
Keterpilihan kali ini menjadikan Truss sebagai pemimpin ke-15 Kerajaan Inggris selama pemerintahan panjang Ratu Elizabeth. Sekaligus juga menjadi pemimpin keempat di negara tersebut.
Namun, baru saja menjabat, Truss kini sudah langsung disuguhi permasalahan utama tentang pergolakan ekonomi Inggris yang terancam resesi, gejolak tenaga kerja, dan lonjakan tagihan energi di setiap rumah tangga. Bahkan dalam waktu dekat, masalah lain diyakini bakal muncul, berupa kekurangan bahan bakar di musim dingin mendatang.
"Saya akan menyampaikan rencana berani untuk memotong pajak dan menumbuhkan ekonomi kita. Tak hanya berurusan dengan tagihan energi masyarakat, tetapi juga berurusan dengan masalah jangka panjang yang kita miliki tentang pasokan energi," tegas Truss, dalam laporan tersebut. (TSA)
Penulis: Ribka Christiana