GAPMMI Sebut Industri Mamin akan Lebih Gairah di 2023
Pengusaha makanan dan minuman (mamin) di seluruh Indonesia lebih bergairah dan siap menghadapi berbagai tantangan yang datang.
IDXChannel - Pengusaha makanan dan minuman (mamin) di seluruh Indonesia lebih bergairah dan siap menghadapi berbagai tantangan yang datang. Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman seluruh Indonesia (Gapmmi) Adhi S Lukito pun memperkirakan peningkatan kinerja industri mamin mampu melesat 5-7 persen di tahun ini.
"Saya perkirakan harusnya tahun depan itu bisa lebih bagus. Pertama karena sejak tahun 2020 kemarin kan terus meningkat sampai dengan 2022. Perkiraan saya tahun depan bisa meningkat 5-7 persen," ujar Adhi saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Selasa (2/1/2023).
Dia menjelaskan, proyeksi tersebut dilandaskan dari permintaan produk Mamin di dalam negeri yang meningkat pada 2022 seiring dilonggarkannya PPKM.
Tambah Adhi, tahun ini diyakini akan jauh lebih meningkat karena pemerintah sudah resmi menghapus kebijakan PPKM secara tuntas. Terlebih juga tahun ini adalah tahun politik yang menjadi momentum baik untuk para pengusaha Mamin.
"Tahun ini kan tahun politik, jadi semakin meningkatkan permintaan produk makanan dan minuman karena banyak kegiatan seperti rapat ataupun kegiatan demokrasi lainnya. Itu juga salah satu faktor yang dapat meningkatkan industri mamin tahun ini," terang Adhi.
"Lalu ditengah Pandemi Covid 19 ekspor Mamin juga meningkat dan di Indonesia PPKM juga sudah dihapus jadi saya pikir kegiatan akan menuju ke normal di tahun depan," tandasnya.
Kemudian, Adhi menerangkan, di tahun 2023 ini para pengusaha Mamin lebih percaya diri menghadapi berbagai tantangan. Itu karena para pengusaha sudah mempelajari tantangan tahun lalu.
Kata dia, kini pengusaha ritel makanan bahkan sudah mempersiapkan stok produk Mamin sebagai persiapan puasa dan lebaran.
"Sejak Desember kemarin dari ritel malah sudah mempersiapkan diri untuk order persiapan puasa lebaran dan ini terus berjalan. Mudah-mudahan tidak terjadi hal hal yang tidak diharapkan," beber Adhi.
Terakhir, Adhi mengungkapkan bahwa ia tidak bisa memprediksi apakah tahun ini akan terjadi perang dunia lagi atau ada kejadian-kejadian global lainnya. Namun, ia memastikan bahwa para pengusaha industri Mamin sudah mempersiapkan bahan baku sejak dini. Meskipun itu merogoh tambahan biaya.
"Ini memang menambah biaya, menambah production cost tapi mau tidak mau daripada akan ada hambatan. Tapi saya pikir pertumbuhan 2023 akan lebih baik," tutupnya.
(SLF)