ECONOMICS

Gara-Gara Limbah Nuklir, Ekspor Seafood Jepang ke China Anjlok 76 Persen

Reysha Hidayat/Magang 28/09/2023 16:58 WIB

Pengiriman makanan laut (seafood) dari Jepang ke China turun hingga 76 persen pada Agustus 2023 dibandingkan tahun sebelumnya.

Gara-Gara Limbah Nuklir, Ekspor Seafood Jepang ke China Anjlok 76 Persen. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Pengiriman makanan laut (seafood) dari Jepang ke China turun hingga 76 persen pada Agustus 2023 dibandingkan tahun sebelumnya.

Hal tersebut seiring pemerintah China melarang impor semua produk makanan laut dari Jepang karena tidak setuju dengan pembuangan air limbah radioaktif PLTN (pembangkit listrik tenaga nuklir) Fukushima ke laut lepas.

Melansir Nikkei Asia, Kamis (28/9/2023), menurut data dari Kementerian Keuangan Jepang, Negeri Matahari Terbit tersebut telah mengekspor produk makanan laut senilai 2,2 miliar yen ke China pada Agustus 2023, turun dari 9 miliar yen pada Agustus 2022.

Sebelumnya, China mengumumkan pada akhir Agustus 2023, mereka akan menangguhkan semua impor makanan laut dari Jepang, dengan mengatakan mereka mempertanyakan keamanan perairan tersebut, dan menuntut Tokyo untuk mempertimbangkan kembali keputusannya.

Jepang bersikukuh bahwa air tersebut aman, dengan mengutip laporan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) yang menyimpulkan, pelepasan radiasi tersebut akan menimbulkan dampak radiasi yang "dapat diabaikan" terhadap manusia dan lingkungan.

Pemerintah Hong Kong juga mengikuti langkah China pada Agustus lalu, dengan mengumumkan larangan tanpa batas terhadap impor makanan laut dari 10 wilayah Jepang termasuk Fukushima. Data kementerian menunjukkan ekspor makanan laut ke Hong Kong berjumlah 1,4 miliar yen, turun 26 persen dibandingkan tahun lalu. (ADF)

SHARE