Garap TOD di Tujuh Stasiun LRT Jabodetabek, LAba ADCP Meroket Tajam
PT Adhi Commuter Properti (ADCP) anak usaha PT Adhi Karya (Persero) Tbk fokus meningkatkan Transit Oriented Development (TOD).
IDXChannel - PT Adhi Commuter Properti (ADCP) anak usaha PT Adhi Karya (Persero) Tbk fokus meningkatkan Transit Oriented Development (TOD) yang terintegrasi khususnya dengan LRT, KRL dan BRT di Jabodetabek.
Direktur Keuangan ADCP Mochamad Yusuf mengatakan, proyek hunian TOD ADCP saat ini terletak di 7 dari 17 stasiun LRT Jabodebek (tahap 1). Ke depan, ADCP akan mendapat katalis dari peluncuran operasional LRT Jabodebek tahap 1, yang menurut pemerintah akan dibuka pada kuartal II 2022 (Cibubur-Cawang, Cawang - Dukuh Atas, Cawang - Bekasi Timur).
"Saat ini ada 11 proyek hunian TOD dari ADCP yang sedang berjalan, 7 di antaranya berada di titik stasiun LRT dan dalam waktu dekat akan ada 2 lahan lagi yang kami kembangkan. Sudah ada empat proyek hunian ADCP yang diserahterimakan, yakni LRT City Sentul (tahap 1), LRT City Bekasi- Eastern Green, LRT City Jatibening (tahap 1), dan LRT City MTH, Tebet (tahap 1),” ujar Yusuf dalam Konferensi Pers Public Expose yang diadakan di Hotel The Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place, Jumat (12/11/2021).
Dari keempat proyek LRT City tersebut, akan diserahterimakan pada 2020 dan di akhir tahun ini akan ada lagi properti yang akan menyusul.
Selain mengembangkan hunian berbasis TOD, ADCP juga berhasil menambah reccuring income melalui lini bisnis manajemen hotel serta komersial area di berbagai kawasan LRT.
Pada Semester I 2021 total pendapatan ADCP hingga Semester I 2021 tercatat sebesar Rp201,02 miliar. Sementara, laba bersih Q2 2021 secara YoY (Year-on-Year) melonjak hampir 90 kali menjadi Rp 33,93 miliar.
"Peningkatan laba bersih ini didukung adanya serah terima sejumlah proyek kepada pembeli. Kami targetkan hingga akhir tahun ini masih ada sejumlah proyek lainnya yang akan diserahterimakan, sehingga nantinya akan merefleksikan pada peningkatan pendapatan dan laba bersih perseroan," ucap Yusuf.
Yusuf optimis, ke depan, TOD akan menjadi sebuah gaya hidup di Indonesia melihat konsep hunian serupa yang sudah dikembangkan di Hong Kong, Tokyo, Singapura, Beijing, Shanghai, Filipina, dan Kopenhagen, dan cukup berhasil.
TOD merupakan bentuk strategi perencanaan dan desain untuk mencapai pembangunan perkotaan yang padu, sekaligus wadah integrasi aktivitas yang terdapat di berbagai sektor properti yang dapat saling bersinergi.
“Contohnya, adanya perumahan, kantor, dan hotel yang terletak di dalam satu area, bersamaan dengan keberadaan restoran, pusat perbelanjaan, pusat entertainment yang dapat diakses oleh penghuni perumahan, pekerja, dan orang yang beraktivitas di kawasan tersebut," ujar Yusuf. (TIA)