ECONOMICS

Gates Foundation Dukung Pengumpulan Dana USD50 Juta untuk Selesaikan Utang Negara Afrika

Tim IDXChannel 02/08/2022 17:51 WIB

Bill and Gates Foundation mendukung sebuah lembaga Think Thank mengumpulkan USD50 miliar untuk membantu negara-negara Afrika keluar dari jerat utang.

Gates Foundation Dukung Pengumpulan Dana USD50 Juta untuk Selesaikan Utang Negara Afrika

IDXChannel - Bill and Gates Foundation mendukung sebuah lembaga Think Thank mengumpulkan USD50 miliar. Dana tersebut rencananya digunakan untuk membantu negara-negara Afrika dari jerat utang dan potensi gagal bayar.

Yayasan milik Bill Gates yakni Gates Foundation akan menyediakan USD2,6 juta pada September 2022 mendatang untuk menjalankan proyek tersebut. Selain itu, Gates Foundation berupaya mengumpulkan bantuan dan mendorong sebuah organisasi baru untuk membantu memberikan ide untuk mengatasi tantangan pembiayaan saat ini.

“Tahun lalu, kami melakukan percakapan dengan para pemikir yang terafiliasi dengan Paris School of Economics, yang membawa ide dan energi baru dalam isu pembiayaan,  dari Afrika francophone ke Paris Club hingga sektor swasta,” ungkap Gates Foundation dilansir dari Bloomberg, Selasa (2/8/2022).

Lembaga Think Thank yang mendapat dukungan Gates Foundation, Finance Development Lab (FinDevLab) yang berbasis di Paris, menginginkan adanya dukungan dari lembaga mapan lainnya, termasuk perwakilan Komite Ekonomi PBB Afrika, dan lembaga dari Santiago dan Accra hingga New Delhi. Terlebih lagi Direktur Jenderal Organisasi Perdagangan Dunia, Ngozi Okonjo-Iweala sempat hadir dalam peluncuran Findevlab, bulan lalu.

Daniel Cohen dari FinDevLab juga sedang melakukan pembicaraan dengan para politisi di Perancis mengenai kontribusi dana dalam proyek ini. Kontribusi dapat berbentuk hak penarikan khusus Dana Moneter International.

FinDevLab akan mengusulkan penawaran jaminan pembayaran bunga bergulir, dan fasilitas restrukturasi utang.

“Mekanisme semacam ini diperlukan untuk memulihkan akses ke pasar. Akan ada banyak restrukturisasi di tahun-tahun mendatang. Sejumlah uang tunai dapat memiliki pengaruh yang besar.” tambah Cohen.

Menurut Cohen, sebagai alternatif nantinya, negara-negara yang kini terkunci dari pasar model akan bergantung pada hibah dan bank pembangunan multilateral untuk kebutuhan pembiayaan negara-negara Afrika.

Selain itu, FinDevLab juga mengusulkan adanya perlindungan terhadap fluktuasi komoditas dengan menjamin pembayaran margin call yang dipicu oleh kenaikan harga. Cohen juga mengatakan rencana pengembangan hubungan dengan akademisi China, mengingat banyak negara Afrika yang berhutang budi ke China.

Upaya Cohen mengumpulkan dana dari berbagai lembaga dan organisasi antar negara karena jumlah dana sebesar USD50 miliar merupakan perkiraan rata-rata dari yang dibutuhkan negara-negara Afrika. Adapun uang tersebut rencananya akan digunakan sebagai jaminan, dan bantuan untuk lindung nilai dari fluktuasi harga bagi eksportir serta importir komoditas Afrika.

Sejumlah negara Afrika berada dalam ambang gagal bayar karena dampak ekonomi dari pandemi Covid-19 dan invasi negara Rusia terhadap Ukraina. Bahkan Zambia telah mangkir dari tenggat waktu pembayaran utangnya.

Investor yang mengantisipasi adanya gelombang restrukturisasi menuntut premi berisiko tinggi dari negara-negara yang paling rentan, serta menetapkan harga yang lebih tinggi.

Berdasarkan data Bloomberg, obligasi negara-negara Afrika rata-rata diperdagangkan pada 1.007 basis poin. Sedangkan hutang negara Zambia berada di 3.699 basis poin, Ethiopia berada di 3.489 poin, dan Ghana berada di 1.989 basis poin.

(Ribka Chistiana/FRI)

SHARE