ECONOMICS

Gawat Bunda! Gantian Sayur Mayur yang Harganya Naik

Advenia Elisabeth/MPI 14/10/2022 11:18 WIB

Diluar dugaan harga cabai saat ini justru menurun, sementara yang naik adalah tomat, buncis, dan kacang panjang.

Gawat Bunda! Gantian Sayur Mayur yang Harganya Naik (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Harga pangan atau bahan pokok masih terus merangkak. Setelah minyak goreng, beras, telur, tempe, kini giliran harga sayur mayur yang ikut mahal.

Tim MNC Portal Indonesia (MPI) mencoba mendatangi salah satu lapak sembako di Pasar Mangunjaya, Bekasi. Awalnya, tim MPI bertanya soal update harga cabai. 

Namun, diluar dugaan harga cabai saat ini justru menurun, sementara yang naik adalah tomat, buncis, dan kacang panjang. 

Pedagang Sembako, Arif mengatakan, penurunan harga sayur mayur tersebut sudah terjadi sejak dua minggu yang lalu. Di mana selama dua minggu itu curah hujan tinggi sehingga menyebabkan tanaman sayur milik petani banyak yang rusak.

"Sekarang yang naik bukan cabai. Tapi tomat, buncis, dan kacang panjang. Petani-petaninya pada gagal panen, banyak yang rusak (tanamannya) jadinya dijual ke kita mahal," beber Arif kepada MPI, Jumat (14/10/2022).

Ia menyebut, harga tomat kini dibanderol Rp 12.000 per kilogramnya (kg), sebelumnya Rp 7.000-8.000 per kg. Kemudian buncis dibanderol Rp 20.000 per kg, sebelumnya Rp 10.000-15.000 per kg. Sementara kacang panjang dihargai Rp 20.000 per kg, sebelumnya Rp 10.000 per kg. 

Oleh sebab itu, tutur Arif, dirinya tidak berani membeli banyak barang untuk dijual. Ia khawatir tidak cepat laku lantaran harga yang melonjak dari biasanya. 

"Karena mahal itu, saya belinya nggak banyak dari tengkulak. Takut nggak habis. Kalau dijual berhari-hari nanti kan nggak seger," ucapnya.

Arif juga bercerita bahwa keadaan lapaknya kini sepi pembeli. Hal itu dikarenakan barang-barang pokok yang mengalami kenaikan, termasuk juga bahan bakar minyak (BBM). Sehingga niat orang belanja keperluan dapur jadi menurun. 

"Pembeli sepi. Apalagi di pertengahan tanggal begini. Orang-orang pasti punya keperluan lain. Bayar kredit lah segala macem, jadi belanja ke pasar jadi jarang," tukasnya. 

(DES)

SHARE