ECONOMICS

Gelar Business Matching, Kemenperin: Potensi Belanja Produk Negeri Rp1.200 T

Iqbal Dwi Purnama 04/03/2024 14:29 WIB

Kementerian Perindustrian kembali menggelar kegiatan Business Matching untuk mempertemukan pelaku industri selaku produsen dengan pengguna produk dalam negeri.

Gelar Business Matching, Kemenperin: Potensi Belanja Produk Negeri Rp1.200 T. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kementerian Perindustrian kembali menggelar kegiatan Business Matching untuk mempertemukan pelaku industri selaku produsen dengan pengguna produk dalam negeri khususnya.

Business Matching yang digelar di Bali pada tanggal 4-7 Maret 2024 ini, kemenperin membidik serapan potensial anggaran belanja pemerintah pusat dan daerah sebesar Rp1.200 triliun.

"Kami berharap sebesar-besarnya itu bisa dimanfaatkan. Untuk target kali ini tentunya jauh lebih besar lagi. Kami Kami sudah mengidentifikasi kira-kira sekitar Rp1.200 triliun anggaran dari para pemilik anggaran ini, baik di pusat maupun daerah yang potensial," kata Sekretaris Jenderal Kemenperin, Eko Cahyanto pada acara media briefing Business Matching di Denpasar, Bali, Senin (4/3/2024).

Pada Kegiatan Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri tahun ini, Kemenperin menggandeng Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Ia mengatakan, program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) telah memberikan dampak yang luas terhadap penguatan struktur manufaktur dan pertumbuhan ekonomi nasional. Efek positif ini tercermin dari bertambahnya pabrik-pabrik baru dan terserapnya banyak tenaga kerja dalam negeri.

Berdasarkan hasil kajian peneliti ekonomi, bahwa setiap Rp1 yang digunakan untuk membeli produk dalam negeri bisa kembali ke negara sebesar Rp2,2 atau lebih dari dua kali lipat. 

"Artinya, setiap instansi yang menggunakan produk dalam negeri akan membawa benefit ke negara sehingga turut mendorong kesejahteraan masyarakat," kata Eko

Eko menegaskan, pelaksanaan kewajiban penggunaan produk dalam negeri ini juga bertujuan untuk mengurangi ketergantungan terhadap produk impor.

“Hal ini sejalan dengan kebijakan yang tengah digencarkan oleh Kemenperin, yakni substitusi impor. Jadi, kami optimistis produk industri kita bisa menjadi tuan di negeri sendiri,” tegasnya

Eko pun juga mengajak untuk mengunjungi booth pameran produk dalam negeri yang berlokasi di The Meru Sanur Bali. Diantara 156 booth produk dalam negeri yang dipamerkan, terdapat satu area khusus untuk memamerkan produk-produk bersertifikat TKDN yang mendukung pembangunan Ibu Kota Negara.
 
“Ini adalah bentuk dukungan kami terhadap pembangunan Ibu Kota Negara. Setelah ini, tidak ada alasan lagi bahwa produk dalam negeri tidak sanggup memenuhi kebutuhan nasional,” ujarnya.

(SLF)

SHARE