Gelar Pameran Pangan ke Mal, UMKM Incar Transaksi Rp3 Miliar
Melandainya disambut oleh para pelaku usaha untuk kembali menunjukkan eksistensinya melalui pameran.
IDXChannel - Melandainya disambut oleh para pelaku usaha untuk kembali menunjukkan eksistensinya melalui pameran. Seperti yang terlihat di Mall Cihampelas Walk, Jalan Cihampelas, Kota Bandung.
Sejumlah pelaku usaha menggelar pameran bertajuk "Pameran Pangan Nusantara 2021". Pameran tersebut menjadi wadah bagi para pelaku usaha untuk kembali menunjukkan eksistensinya setelah sempat terpuruk akibat pandemi.
Pameran diikuti 26 peserta, di antaranya berasal dari Provinsi Jambi, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Kabupaten Bandung, Bangka Tengah, Lampung Selatan, Mojokerto, Muara Enim, Situbondo, Trenggalek, Kota Balikpapan, Sukabumi, hingga Sungai Penuh.
Selain produk pangan Nusantara, dalam pameran itu juga digelar pameran UMKM, Koperasi dan PKBL Expo, Bandung Investrade Expo, dan Pameran Pesona Wisata Nusantara.
"Empat pameran ini memang mewakili empat pilar ekonomi, yakni peluang investasi, UMKM, pesona wisata, dan pangan Nusantara. Tujuannya untuk menggali potensi daerah sekaligus mempromosikan produk unggulan daerah agar pasca pandemi COVID-19 lebih menggeliat," ujar Ketua Penyelenggara Pameran, Siswono di sela pameran, Jumat (26/11/2021).
Siswono melanjutkan, pihaknya sengaja memilih Mall Cihampelas Walk sebagai lokasi pameran. Pasalnya, selama ini, mall pavorit warga Bandung dan wisatawan itu menjadi pusat bisnis sekaligus wisata. Terlebih, mall itu berada di kawasan ikonik, Jalan Cihampelas.
"Hal itulah yang menjadikan kami memilih menggelar pameran di tempat ikonik ini, sekaligus juga memenuhi harapan peserta pameran," terang Siswono.
Dalam pameran yang digelar sejak Kamis (25/11/2021) kemarin hingga Minggu (28/11/2021) mendatang itu, pihaknya menargetkan transaksi hingga Rp3 miliar. Diakuinya, target tersebut jauh lebih kecil dibandingkan transaksi pameran saat kondisi normal.
"Di luar pandemi, 2018 misalnya, bisa sampai Rp8-9 miliar dari dua pameran saja, wisata dan gebyar UMKM. Untuk wisata kan saat itu banyak travel transaksi," kata Siswono.
Lebih lanjut Siswono mengatakan, pihaknya sendiri sudah mulai menggelar pameran secara offline sejak pemerintah melepaskan status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat dimana sebelumnya pameran hanya digelar secara online. Namun, saat itu, jumlah pesertanya dibatasi dengan penerapan protokol kesehatan (proses) ketat.
"Pada pameran kali ini, kita mengambil momentum bahwa COVID-19 mulai melandai, tapi tetap waspada dan ketat. Ekonomi mulai menggeliat, melalui pameran ini kita dorong konsumsi belanja karena 60 persen kan konsumsi diharapkan buat UMKM," katanya. (TYO)