Gelar Webinar, Astagatra Institute Dukung Pasar Global Dorong UMKM Go Digital
Astagatra Institute kembali menyelenggarakan Astagatra Webinar Series ketiga kalinya sebagai salah satu bentuk dukungan pada upaya pemulihan ekonomi nasional.
IDXChannel - Astagatra Institute kembali menyelenggarakan Astagatra Webinar Series ketiga kalinya sebagai salah satu bentuk dukungan pada upaya pemulihan ekonomi nasional. Kali ini Astagatra Webinar Series mengangkat topik yang berkaitan dengan fokus pemerintah Indonesia terkait go digital salah satunya ekonomi digital. Ekonomi digital menjadi mega trend di pasar global, dimana pelaku usaha yang memanfaatkan teknologi akan semakin mudah mendapat tempat dan target pasar yang dituju.
Hal ini kemudian diharapkan mampu diimpelementasi pula oleh pelaku UMKM di Indonesia. Bertepatan dengan momentuk pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19, diharapkan UMKM mampu mengadopsi teknologi digital dengan baik guna memiliki daya saing tinggi, memperkuat komposisi perekonomian nasional, dan memperkenalkan produk asli Indonesia di kancah internasional. Pada kesempatan kali ini, Astagatra Webinar Series menghadirkan Bari Arijono dari Digital Banking Institute, Brian Hendrata dari Frontier Digital, dan Igor Irendy dari Segari sebagai pembicara. Ketiganya merupakan pakar di bidang ekonomi digital
Sama seperti teknologi, UMKM juga mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Bari Arijono, Executive Chairman Digital Banking Institute, menyampaikan bahwa UMKM sudah mengalami 4 fase. Pada fase pertama yaitu abad 18, UMKM berfokus pada barter dan upeti. Selanjutnya pada abad 19, UMKM mulai melakukan transaksi cash menggunakan alat tukar berupa uang dan dilakukan secara tatap muka.
Pada abad 20, UMKM sudah mulai melakukan transaksi online via internet, menggunakan laptop/komputer dengan alat transaksi berupa kartu. Pada abad 21, UMKM 4.0 mengedepankan transaksi online via e-commerce atau aplikasi, menggunakan smartphone dan uang digital. “Setiap UMKM saat ini harus bergerak menuju digital. Dengan bergerak dari konvensional ke digital, UMKM akan mendapatkan profit hingga di atas 20%. Hal ini tentu saja melalui beberapa tahapan. Namun harus dimulai dari sekarang,” ungkap Bari Arijono.
Komponen ekonomi digital juga harus diperhatikan dan dimanfaatkan agar dampak yang didapatkan lebih maksimal. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah konektivitas antara orang, organisasi, dan mesin pintar yang berdasarkan internet, teknologi selular, serta Internet of Things. Indonesia memiliki seluruh komponen tersebut. Selain itu Indonesia juga memiliki masyarakat yang cukup banyak, keberagaman yang tinggi, serta letak geografis yang strategis. Hal ini tentu saja mempermudah pemanfaatan teknologi digital khususnya di bidang ekonomi.
Modal Indonesia untuk go digital economy juga sudah dilengkapi dengan adanya social commerce dan marketplace consumer to consumer. Hal ini disempurnakan dengan pasar yang sudah memanfaatkan teknologi digital untuk melakukan transaksi. UMKM harus menyambut ini dengan baik dan tepat waktu sehingga dapat memperpanjang usia UMKM. “UMKM merupakan tonggak utama ekonomi Indonesia. Hal tersebut harus dimanfaatkan dengan baik karena pemerintah Indonesia juga sudah memberikan dukungan penuh agar UMKM go digital. Kesempatan besar ini harus disambut dengan kemampuan UMKM akan teknologi digital dan menjalin kolaborasi dengan pihak lainnya,” ungkap Brian Hendrata selaku Managing Director Frontier Digital.
Melengkapi dua pembicara sebelumnya, Igor Irendy menambahkan bahwa digital marketing juga menjadi hal yang penting untuk diperhatikan jika UMKM sudah siap untuk mengadopsi ekonomi digital.
“Keindahan dari digital marketing adalah seluruh aktivitas pemasaran yang kita lakukan dapat terukur dengan spesifik. Tinggal bagaimana kita mampu membuat target yang tepat dan secara terus menerus melakukan testing terhadap kegiatan pemasaran yang kita lakukan,” ungkap Igor.
Dalam penjelasannya, Igor juga menambahkan bahwa semua orang berhak dan mampu untuk melakukan kegiatan pemasaran digital. Hal ini dapat menjadi salah satu strategi UMKM untuk mengenalkan produk-produknya lebih luas lagi, sehingga pasar yang diraih juga semakin besar. Digital marketing juga dapat mempermudah usaha penetrasi pasar sehingga bisnis UMKM semakin berkelanjutan.
(NDA)