Gelontorkan Rp3 Triliun, PepsiCo Mulai Bangun Pabrik Pertamanya di Cikarang
Pabrik tersebut akan dibangun di atas lahan seluas 60.000 meter persegi dan nantinya akan memproduksi sejumlah produk makanan ringan.
IDXChannel - PT PepsiCo Indonesia Foods and Beverages (PepsiCo Indonesia) meresmikan pembanguan pabrik pertamanya di Indonesia senilai 200 juta dolar AS atau sekitar Rp3 triliun.
Peletakan batu pertama pembangunan pabrik tersebut dilakukan oleh Menteri Investasi Republik Indonesia/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Atase Perdagangan Amerika Serikat untuk Indonesia Melissa Marszalek, CEO Asia Business Unit PepsiCo Parinya Kitjatanapan, dan CEO PepsiCo Indonesia Asif Mobin.
"Kami mengapresiasi komitmen jangka panjang PepsiCo terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui investasi yang diperkirakan mencapai nilai 200 juta dolar AS ini," ucap Bahlil dalam sambutannya di Cikarang, Jawa Barat, Rabu (30/8/2023).
“Saya ucapkan selamat kepada PepsiCo atas peletakkan batu pertama pada hari ini dan saya doakan semoga setelah saya selesai jadi menteri, saya bisa meminum atau memakan hasil produk dari pabrik yang sama-sama kita saksikan peletakan batu pertamanya," sambungnya.
CEO PepsiCo Indonesia, Asif Mobin menyampaikan, pabrik tersebut akan dibangun di atas lahan seluas 60.000 meter persegi dan nantinya akan memproduksi sejumlah produk makanan ringan. Adapun pembangunan ditargetkan selesai dalam jangka waktu 2 tahun, dan bisa mulai melakukan produks pada awal tahun 2025.
Nantinya, pabrik tersebut juga akan menjadi fasilitas manufaktur yang sepenuhnya menerapkan prinsip keberlanjutan. Dalam operasinya, pabrik akan menggunakan 1004 sumber listrik terbarukan. Terkait pengelolaan air, PepsiCo akan menerapkan 10096 pemanfaatan air daur ulang serta mengadopsi pendekatan net water positive dari hari pertama beroperasi, guna mendukung inisiatif ESG di tingkat regional.
"Investasi PepsiCo di Indonesia mewakili komitmen kami terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, keberlanjutan lingkungan, serta kontribusi terhadap pengembangan komunitas," tuturnya.
(SAN)
