ECONOMICS

Gencarkan Pemakaian Kompor Listrik, Pemerintah Perlu Diskon Tarif Listrik

Michelle Natalia 18/09/2022 06:06 WIB

upaya mendorong penggunaan kompor liatrik ini lebih tepat ditujukan kepada kalangan masyarakat menengah atas.

Gencarkan Pemakaian Kompor Listrik, Pemerintah Perlu Diskon Tarif Listrik (foto: MNC Media)

IDXChannel - Langkah pemerintah bersama PT PLN (Persero) yang berupaya menggencarkan program konversi kompor gas menjadi kompor listrik atau induksi untuk rumah tangga dinilai menimbulkan sejumlah konsekuensi.

Menurut Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira, upaya mendorong penggunaan kompor liatrik ini lebih tepat ditujukan kepada kalangan masyarakat menengah atas karena daya listrik yang dibutuhkan relatif besar.

"Kebijakan ini akan semakin baik jika pemerintah turut melakukan diskon secara signifikan terhadap tarif listrik pada kelompok rentan yang menggunakan kompor listrik," ujar Bhima, Sabtu (17/9/22). 

Namun demikian, Bhima mengakui bahwa dibutuhkan survey yang detil untuk mengetahui berapa banyak kelompok rentan yang bakal beralih ke kompor listrik. Tak hanya itu, perlu kajian yang mendalam juga untuk menghitung berapa besaran subsidi listrik yang ideal per rumah tangga.

Di sisi lain, kritik terhadap penggunaan kompor listrik adalah inkonsistensi pada sumber energi primer listrik yang sebenarnya sama-sama berasal dari fosil, yaitu 70 persen gabungan antara BBM dan batu bara.

Meski tujuan akhirnya mengurangi beban subsidi LPG 3kg atau ketergantungan pada fosil, namun di sisi energi primer PLN harus dengan signifikan mengurangi pembangkit batubara dan BBM.

"Menurut saya kalau dibarengi dengan upaya pensiun dini PLTU, dan stop bangun PLTU baru, misalnya, itu baru langkah yang bagus. Atau PLN berkomitmen semua rumah tangga yang menggunakan kompor listrik akan dialiri listrik dari EBT," tegas Bhima. (TSA)

SHARE