ECONOMICS

Gencarkan Stimulus Pelaku Usaha, Pemerintah Fokus Kembangkan Ekosistem Bisnis yang Kondusif

Taufan Sukma Abdi Putra 04/11/2025 20:57 WIB

founders dan pelaku usaha tetap harus memiliki bisnis yang solid, tata kelola bisnis yang transparan, serta kemampuan perusahaan untuk  berkembang.

Gencarkan Stimulus Pelaku Usaha, Pemerintah Fokus Kembangkan Ekosistem Bisnis yang Kondusif (foto: iNews Media Group)

IDXChannel - Di tengah dinamika perekonomian global yang cukup menantang dan volatile, pemerintah sengaja memperkuat daya saing nasional melalui pengembangan ekosistem bisnis yang kondusif dan inovatif.

Hal ini coba dicapai dengan memaksimalkan berbagai program dan kebijakan stimulus bagi pelaku usaha, agar roda perekonomian tetap berjalan sesuai harapan.

Hal tersebut disampaikan oleh Staf Ahli Bidang Jasa Keuangan dan Pasar Modal Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Arief Wibisono, dalam gelaran Quorum 4.0, yang digelar di Jakarta, beberapa hari lalu.

Arief hadir dalam forum yang diinisiasi oleh Qverse bersama dengan Init-6 Venture Capital tersebut, sebagai perwakilan dari Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa, untuk membahas upaya pengoptimalan peran emerging enterprise dari sudut pandang pemerintah.

Selain Arief, turut hadir pula Partner dan Leader People & Organizational Performance Practice McKinsey untuk Asia Tenggara, Phillia Wibowo, bersama Engagement Manager McKinsey, Indiana Jusi.

Dalam paparannya, Phillia dan Indiana menyoroti bahwa  produktivitas nasional tidak hanya bergantung pada financial capital, tetapi juga human capital,  institutional capital, infrastructure capital dan juga enterpreneurial capital.

"Untuk menghadapi tantangan global dan mendorong produktivitas nasional, Indonesia perlu membangun organisasi-organisasi yang adaptif dan tenaga  kerja high-income skills untuk menciptakan nilai ekonomi yang lebih tinggi dan bersaing," ujar Phillia, dalam materi yang disampaikan.

Melengkapi diskusi, hadir pula Managing Director Investment Danantara Stefanus Ade Hadiwidjaja, Ketua Komite Kajian Ekonomi Regional KADIN Telisa  Falianty, dan Founder Brawijaya  Healthcare Group sekaligus Entreprenuer Amira Ganis.

"Indonesia tetap menjadi perhatian investor global, dengan tingginya potensi pasar middle class serta didukung oleh demografi pasar domestik dan populasi anak muda yang begitu besar, sehingga hal ini harus bisa menjadi optimisme bagi para founders dan pelaku usaha," ujar Stefanus.

Namun, Stafenus juga menegaskan bahwa founders dan pelaku usaha tetap harus memiliki bisnis yang solid, tata kelola bisnis yang transparan, serta kemampuan perusahaan untuk  berkembang secara berkelanjutan.

Dalam penyelenggaraan keempat ini, event Quorum mengusung tema What’s Next For Indonesia: Positioning  Emerging Enterprise in The Era of Industrial Growth.

Tema ini sengaja diambil untuk menyoroti peran vital  dari Emerging Enterprise sebagai salah satu motor penggerak ekonomi.

Di tengah transformasi industri, hilirisasi dan digitalisasi, emerging enterprise turut berperan penting dalam mendorong efisiensi, meningkatkan produktivitas nasional, menciptakan lapangan pekerjaan dan menghadirkan inovasi yang meningkatkan kualitas hidup.

"Dalam hal ini, Quorum 4.0 menegaskan bahwa untuk menjawab tantangan pertumbuhan industri, perlu adanya ekosistem yang kolaboratif dimana  pemerintah, investor dan para pelaku usaha tumbuh bersama menciptakan dampak ekonomi yang  berkelanjutan," ujar CEO Qverse, Gena Bijaksana, yang turut tampil sebagai moderator dalam diskusi panel terakhir.

(taufan sukma)

SHARE