ECONOMICS

Genjot Industri Rumput Laut Nasional, KKP Siapkan Modeling Budidaya Seluas 100 Hektare

Tangguh Yudha/MPI 23/05/2024 19:42 WIB

Kementerian KKP berencana menyiapkan modeling budidaya rumput laut seluas 100 hektare.

Kementerian KKP berencana menyiapkan modeling budidaya rumput laut seluas 100 hektare. (MNC Media)

IDXChannel - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berencana menyiapkan modeling budidaya rumput laut seluas 100 hektare. Hal ini diharapkan dapat menggenjot industri hilir rumput laut nasional.

Menteri KKP, Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, pihaknya berencana mengembangkan pemodelan di dua lokasi, yakni di Rote Ndao dan Maluku Tenggara. Dikatakan bahwa masing-masing lokasi memiliki luas hingga 50 hektare.

"Tahun ini kami berencana mengembangkan pemodelan lagi di dua lokasi tambahan Rote Ndao dan Maluku Tenggara, masing-masing seluas 50 hektare, dengan target produksi di setiap lokasi sebesar 2.187 ton rumput laut basah per tahun," kata Trenggono, dikutip Kamis (23/5/2024).

Trenggono menambahkan, strategi pemodelan budidaya rumput laut dilakukan untuk meningkatkan produktivitas, meningkatkan pendapatan petani rumput laut, kesempatan kerja, dan pertumbuhan ekonomi daerah.

KKP, kata dia, sebelumnya telah membangun modeling rumput laut ramah lingkungan di perairan Wakatobi, Sulawesi Tenggara seluas 50 hektare. 

Melengkapi pemodelan budidaya rumput laut, pihaknya juga menerapkan strategi revitalisasi untuk meningkatkan produksi budidaya rumput laut yang sudah ada dengan penyediaan bibit dan pembibitan kultur jaringan.

"Stabilitas dan kualitas produksi di hulu menurutnya menjadi penopang tumbuhnya industri hilir rumput laut," katanya.

Pada 2022, budidaya rumput laut Indonesia menghasilkan 9,23 juta ton yang didominasi varian Cottonii sebagai bahan karagenan. disusul jenis rumput laut Sargassum, Gracilaria, Haliminea, dan Gelidium amanzii.

"Penelitian mengungkap peran penting rumput laut untuk membentuk masa depan umat manusia dan memastikan keberlanjutan ekologi. Rumput laut sebagai sumber pangan alternatif, industri biofarmasi dan kosmetik, pengganti plastik yang ramah lingkungan, dan penangkapan karbon," kata Trenggono.

Berdasarkan Future Market Insights tahun 2023, pasar rumput laut global mencapai USD7,79, dan diproyeksikan akan terus meningkat menjadi USD19,66 miliar pada tahun 2033, dengan Tingkat Pertumbuhan Tahunan Majemuk (CAGR) sebesar 9,7% antara tahun 2023 – 2033.

Proyeksi itu menghadirkan peluang usaha rumput laut yang cukup besar, baik di hulu maupun hilir. Indonesia disebutkannya memiliki potensi lahan budidaya seluas 12,1 juta haktare, dan yang baru termanfaatkan hanya 0,8 persennya.

(NIY)

SHARE