ECONOMICS

Genjot Okupansi, Bandara Dhoho Kediri Ditarget Layani Jamaah Umrah di 2025

Iqbal Dwi Purnama 12/12/2024 06:52 WIB

Bandara Dhoho, Kediri, Jawa Timur (Jatim) ditargetkan dapat memberangkatkan jamaah umrah pada kuartal I-2025. 

Genjot Okupansi, Bandara Dhoho Kediri Ditarget Layani Jamaah Umrah di 2025 (foto ist)

IDXChannel - Bandara Dhoho, Kediri, Jawa Timur (Jatim) ditargetkan dapat memberangkatkan jamaah umrah pada kuartal I-2025. 

Hal ini menyusul diterbitkannya Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 146 Tahun 2024 tentang Penetapan Bandar Udara Domestik yang Dapat Penerbangan ke dan Dari Luar Negeri untuk Kepentingan Kegiatan Umrah.

Direktur PT Surya Dhoho Investama (SDHI), Maksin Arisandi mengatakan, pemberangkatan jamaah umrah dari Bandara Dhoho akan berkontribusi besar terhadap peningkatan okupansi bandara. Sebab saat ini, okupansi bandara masih di bawah 70 persen.

"Kami berpikir bahwa untuk adanya lompatan jumlah penumpang di Bandara Kediri, kalau mengandalkan domestik, itu akan cukup lama, sehingga diperlukan terobosan agar okupansi bandara ini, yang terbang maupun mendarat bisa lebih besar," ujarnya di Bandara Dhoho Kediri, Rabu (11/12/2024).

Melalui Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 146 Tahun 2024 itu, ada empat bandara yang diberikan lampu hijau untuk melayani penerbangan umrah, yakni Bandara Dhoho Kediri, Bandara Sultan Mahmud Badaruddin Palembang, Bandara Adi Soemarmo Solo, dan Bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin.

"Target kami paling lambat di 2025 sudah ada yang terbang umrah, karena ada, umrah itu ada momentumnya. Kalau sampai Lebaran 2025, masih belum ada yang terbang umrah, saya pribadi mengkhawatirkan momentumnya hilang," tutur Maksin.

Keputusan Menteri Perhubungan itu hanya berlaku satu tahun terhitung sejak diterbitkannya Keputusan tersebut oleh Menhub Dudy Purwagandhi pada 25 November 2024.

Sedangkan dari sisi permintaan penerbangan umrah di Kediri, Maksin mengaku, telah melakukan penjajakan terhadap biro-biro perjalanan umrah yang ada di wilayah setempat. 

Bahkan, beberapa maskapai juga sudah diajak berdialog untuk mendukung ketersediaan armada penerbangan umrah dari Bandara Kediri.

"(Maskapai) domestik konfirmasi semuanya, armada terbatas, untuk umrah. Kenapa akhirnya kita melakukan penjajakan ke Saudia Airlines, Emirates, dan lainnya, supaya bagaimana umrah ini menjadi poin penting untuk pertumbuhan bandara Kediri ini," kata Maksin.

"Kita juga istilahnya ngamen, untuk mempercepat penerbangan umrah dari Kediri. Kita ngamen ke instansi, biro, jadi istilahnya ikhtiarnya itu sudah sampai di sana," ujarnya.

Untuk diketahui, SDHI adalah perusahaan terkendali dan afiliasi PT Gudang Garam Tbk (GGRM) yang sahamnya dimiliki langsung GGRM sebesar 99,99 persen. 

SDHI merupakan perusahaan yang membangun Bandara Dhoho Kediri, Jawa Timur. 

(Fiki Ariyanti)

SHARE