ECONOMICS

Genjot Produksi Jagung, Pemerintah Bakal Buka 68 Ribu Hektare Lahan Baru

Iqbal Dwi Purnama 01/08/2022 22:04 WIB

Kementan menargetkan sebanyak 86 ribu hektare lahan baru untuk ditanami jagung, hal ini diharapkan akan mendongkrak produksi jagung nasional.

Genjot Produksi Jagung, Pemerintah Bakal Buka 68 Ribu Hektare Lahan Baru (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan sebanyak 86 ribu hektare lahan baru untuk ditanami jagung, hal ini diharapkan akan mendongkrak produksi jagung nasional.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan nantinya total luas lahan yang bakal ditanami jagung nantinya seluas 141 ribu hektare yang berada di wilayah Papua Barat, NTT, Maluku Utara dan Kalimantan Utara. Dari luas tersebut, 86 ribu hektare diantaranya merupakan lahan baru yang bakal dibuka oleh pemerintah terbagi pada 4 wilayah tersebut.

"Kami mendapat kepastian dari presiden untuk melakukan upaya-upaya peningkatan produksi dari hulu, budidaya, pasca panen, sampai dengan marketnya," ujar Mentan dalam konferensi pers virtual, Senin (1/8/2022).

Mentan mengatakan, semua lahan intensifikasi maupun lahan ekstensifikasi akan dilakukan pengolahan secara maksimal. Kementan juga bakal menyiapkan berbagai perlengkapan seperti mesin dryer, alat tanam maupun alat panen.

"Sehingga toksin dan lain-lain bisa dikurangi sampai kadar air yang tadinya di atas 20 bisa jadi 14. Dengan begitu produksi kita sangat layak untuk di market atau di industrikan," lanjutnya.

Sekian itu Kementan juga bakal menyiapkan kelompok tani yang bakal menggarap lahan-lahan tersebut untuk menunjang produktivitas jagung nasional. Targetnya 100 hari kedepan semua penunjang peningkatan produktivitas pertanian rampunh disiapkan.

"Saya lihat 100 hari dari sekarang, kalau kita kerja keras, termasuk untuk mempersiapkan kelompok tani dan lahan insyaallah konsep ini dalam 1-2 Minggu akan kami siapkan," kata Mentan.

Sebelum Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa saat ini harga jagung di pasar global mencapai 335 US$ per ton atau setara dengan Rp 5.000 perkilo. 

Karena itu Menko berharap produksi jagung dapat ditingkatkan dengan penggunaan bibit unggul seperti varietas pertiwi 3, F1, PC, NK perkasa, singa, bima, dahsyat dan varietas P36. (RRD)

SHARE